Aksi korporasi melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) belum berakhir yang dimana hingga saat ini masih terpantau terus beranjut melihat masih tingginya minat perusahaan dalam penggalangan dana di pasar modal.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 42 perusahaan tengah antre dalam pipeline penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) per 16 November 2022 dengan perkiraan dana yang dihimpun sebesar Rp46,9 triliun.
Dari 42 perusahaan tersebut, sekitar 65% atau sebanyak 27 perusahaan diantaranya berencana mengejar target pelaksanaan IPO hingga penghujung tahun ini. Sedangkan sisanya sekitar 35% atau sebanyak 15 perusahaan memilih untuk melaksanakan IPO pada tahun depan atau 2023.
Adapun perusahaan yang tercatat dalam pipeline pencatatan saham dengan jumlah terbanyak yaitu berasal dari sektor consumer cyclical dan teknologi dengan masing-masing 7 dan 6 calon emiten.
Berikut rincian 42 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI berdasarkan sektornya :
– 1 Perusahaan dari Sektor Basic Materials,
– 4 Perusahaan dari Sektor Industrials,
– 4 Perusahaan dari Sektor Transportation & Logistic,
– 2 Perusahaan dari Sektor Consumer Non-Cyclicals,
– 7 Perusahaan dari Sektor Consumer Cyclicals,
– 6 Perusahaan dari Sektor Technology,
– 4 Perusahaan dari Sektor Healthcare,
– 5 Perusahaan dari Sektor Energy,
– 2 Perusahaan dari Sektor Financials,
– 4 Perusahaan dari Sektor Properties & Real Estate,
– 3 Perusahaan dari Sektor Infrastructures.
Berdasarkan pantauan Infobei.com di laman e-IPO pada 17 November 2022, saat ini terdapat 4 perusahaan yang tengah melakukan book bulding untuk pelaksanaan IPO, yaitu PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP), PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) dan PT Personel Alih Daya Tbk (PADA).
Salah satu diantaranya yang belum lama ini memulai book building yakni PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) dengan target penggalangan dana dari IPO hingga mencapai Rp108 miliar.
Perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan jasa tenaga kerja (outsourcing) ini rencananya akan menggunakan sebagian besar dana hasil IPO untuk modal kerja. Sementara sisanya akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi informasi, bisnis layanan konsumen, dan bisnis pelatihan.
Kemudian calon emiten lainnya yang sehari lebih dulu memulai book building yakni PT Multi Medika Internasional Tbk. (MMIX) dengan target penggalangan dana dari IPO sebesar Rp126 miliar.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan alat kesehatan ini rencananya akan menggunakan dana hasil IPO sebesar 65% untuk kegiatan operasional dan pengembangan bisnis. Sementara sisanya sekitar 35% digunakan untuk ekspansi pusat distribusi dan sarana logistik.