Perusahaan air minum dalam kemasan milik Hermanto Tanoko, PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih di sepanjang kuartal I/2025.
Strategi ekspansi dan efisiensi yang diterapkan oleh manajemen menjadi faktor kunci keberhasilan CLEO untuk terus tumbuh di tengah tantangan yang dihadapi industri.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perseroan, CLEO tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp668,90 miliar pada kuartal I/2025.
Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 6,76% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp626,53 miliar.
Dalam perolehan ini, sebagian besar penjualan berasal dari dari segmen air minum dalam kemasan botol, yang naik 8,69% YoY menjadi Rp370,22 miliar, dari sebelumnya Rp340,61 miliar.
Kemudian diikuti dengan segmen non-botol yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,64% menjadi Rp280,25 miliar, dibandingkan capaian sebelumnya sebesar Rp273,04 miliar pada kuartal I/2024.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan CLEO turut meningkat sebesar 7,52% secara tahunan atau YoY menjadi Rp273,99 miliar dari yang sebelumnya sebesar Rp254,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Setelah dikurangi beban pokok penjualan dan sejumlah pajak, CLEO tetap mencatatkan laba bersih yang tumbuh sebesar 3,27% secara tahunan (YoY) menjadi Rp116,50 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp112,81 miliar pada kuartal I/2024.
CEO CLEO Melisa Patricia menjelaskan bahwa kinerja positif perseroan ini tidak lepas dari ekspansi jaringan produksi dan distribusi di seluruh Indonesia.
Dimana hingga awal 2025, Melisa menyampaikan bahwa CLEO telah memiliki 32 pabrik yang tersebar di berbagai wilayah, ditunjang oleh ribuan mitra distribusi.
Melisa mengungkapkan rasa syukurnya dengan kinerja CLEO yang terus menunjukkan pertumbuhan yang solid di tengah dinamika industri yang semakin kompetitif.
Melisa menyebut fokus CLEO pada produk air murni, ekspansi jaringan produksi dan distribusi nasional, serta efisiensi operasional terbukti berkelanjutan dan dinilai berdampak signifikan terhadap pertumbuhan penjualan CLEO.
Oleh karena itu, Melisa menegaskan, perseroan tetap berkomitmen memperluas jaringan pabrik untuk memenuhi kebutuhan konsumen nasional.
Adapun saat ini, CLEO tengah merampungkan pembangunan tiga pabrik baru yang berlokasi di Pekanbaru, Palu, dan Pontianak yang ditargetkan selesai tahun ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas jangkauan layanan.
Kendati begitu, pengembangan jaringan di Pulau Jawa tetap menjadi prioritas perseroan mengingat Pulau Jawa masih menjadi kontributor utama penjualan CLEO
Untuk mendukung pembangunan tiga pabrik tersebut, CLEO juga telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp500 miliar yang sebagian besar akan dialokasikan khusus untuk pembangunan fasilitas produksi baru.