PT BYD Motor Indonesia, anak perusahaan produsen mobil listrik asal Tiongkok menatap paruh kedua tahun 2025 dengan penuh optimisme.
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther T. Panjaitan menyebut pihaknya yakin tren penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Tanah Air akan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
Optimisme tersebut sejalan dengan pertumbuhan pangsa pasar (market share) mobil listrik yang meningkat secara eksponensial di Indonesia.
Dari dua tahun lalu, pangsa pasar mobil listrik di Indonesia baru menyentuh angka 3%. Setahun kemudian, angkanya naik menjadi 5%, dan hampir mencapai 10% pada semester I/2025.
Bagi BYD, angka – angka tersebut menunjukkan bahwa elektrifikasi kendaraan mulai diterima secara luas oleh konsumen Indonesia.
Hal ini diperkuat dengan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GIIAS) yang menunjukkan penjualan mobil listrik secara keseluruhan pada Januari – Juni 2025 mencapai sebanyak 35.846 unit atau sekitar 9,56% dari total penjualan mobil wholesales nasional yang berjumlah 374.740 unit.
Dalam pencapaian tersebut, BYD bersama sub-brand premiumnya, Denza berhasil menguasai 54,1% pangsa pasar kendaraan listrik nasional selama enam bulan pertama tahun ini. Angka tersebut menjadi bukti antusiasme tinggi masyarakat terhadap lini produk BYD.
Meskipun perusahaan belum menetapkan target angka pertumbuhan penjualan secara spesifik, pertumbuhan eksponensial penjualan yang terjadi selama ini diharapkan dapat terus berlanjut.
Jika tren ini konsisten dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Indonesia berpeluang besar mendekati nol emisi karbon (zero emission) pada tahun 2030.
Untuk mencapai target penjualan di paruh kedua tahun ini, BYD telah menyiapkan salah satu strategi yaitu BYD menghadirkan deretan produk yang memenuhi berbagai segmentasi konsumen di Indonesia, mulai dari harga di bawah Rp200 juta melalui BYD Atto 1 hingga nyaris Rp1 miliar yakni Denza D9.
Seperti diketahui sejauh ini, BYD memiliki sejumlah produk unggulan seperti BYD M6, BYD Sealion 7, BYD Atto 3, BYD Dolphin, BYD Seal, dan terbaru, BYD Atto 1 yang baru meluncur pada GIIAS 2025.
Selain itu, ada juga MPV listrik premium Denza D9. Di segmen MPV premium, Denza D9 hadir sebagai amunisi untuk memperkuat dominasi di pasar mobil listrik kelas atas.
Tak hanya fokus pada produk, BYD juga menggelontorkan investasi besar untuk memperluas jaringan distribusi dan infrastruktur pengisian daya (charging station) EV.
Hingga pertengahan 2025, perusahaan telah memiliki 53 dealer yang tersebar di berbagai kota besar, termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
Ke depan, BYD menargetkan jumlah cabang dealer bisa menembus lebih dari 100 lokasi sekaligus memperkuat ekosistem pengisian daya (charging station) secara nasional.
Dari sisi penjualan, BYD mencatat kinerja impresif. Penjualan wholesales selama semester pertama 2025 mencapai 14.092 unit, sementara penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) menyentuh angka 13.705 unit.
Kemudian untuk Denza, wholesales tercatat sebanyak 5.733 unit dan penjualan ritel sebesar 5.093 unit pada periode yang sama.
Luther berharap ajang GIIAS 2025 dapat menjadi katalisator dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional, khususnya sektor kendaraan listrik pada semester kedua 2025.