Memasuki tahun baru 2024, Aksi korporasi melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) nampaknya belum berakhir atau masih terus berlanjut. Hal ini ditandai dengan minat perusahaan dalam penggalangan dana di pasar modal yang dinilai masih tergolong tinggi.
Di awal tahun ini, dilaporkan ada 8 emiten baru yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Calon emiten tersebut berasal dari berbagai sektor mulai dari bisnis kontraktor, energi, tambang, industri bahan baku makanan dan minuman, hingga sektor perhotelan dan restoran.
Berikut 8 calon emiten baru yang akan melantai di pasar modal Tanah Air pada tahun 2024 :
1. PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI)
PT Asri Karya Lestari Tbk merupakan salah satu calon emiten baru berkode saham ASLI yang bergerak di bidang kontraktor umum dan penyewaan mesin serta alat berat seperti crane, mesin bore pile, excavator, dan truk.
Mengutip informasi dari laman E-IPO, Perusahaan tersebut menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp100 hingga Rp130 per saham yang berlangsung dari 12 – 18 Desember 2023.
Dalam prospektus yang dirilis, ASLI menawarkan sebanyak 1,25 miliar saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, ASLI diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp162,5 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
– Sebesar 50,79% akan digunakan sebagai setoran modal pada anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bumi Prima Konstruksi dan PT Manyar Perkasa Mandiri.
– Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, gaji dan tunjangan karyawan serta biaya operasional.
Adapun PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) dijadwalkan listing pada 5 Januari 2024.
2. PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS)
PT Citra Nusantara Gemilang Tbk merupakan salah satu calon emiten baru berkode saham CGAS yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi gas alam dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG).
Mengutip informasi dari laman E-IPO, Perusahaan tersebut menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp284 hingga Rp338 per saham yang berlangsung dari 14 – 19 Desember 2023.
Dalam prospektus yang dirilis, CGAS menawarkan sebanyak 531,4 juta saham atau setara 30% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, CGAS diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp179,62 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini yaitu sebesar 90% akan digunakan untuk pembangunan LNG Station (Natural Gas) dan sisanya sebesar 10% akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Adapun PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) dijadwalkan listing pada 8 Januari 2024.
3. PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE)
PT Adhi Kartiko Pratama Tbk merupakan salah satu calon emiten baru berkode saham NICE yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel.
Mengutip informasi dari laman E-IPO, Perusahaan tersebut menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp430 hingga Rp530 per saham yang berlangsung dari 15 – 21 Desember 2023.
Dalam prospektus yang dirilis, NICE menawarkan sebanyak 1,2 miliar saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, NICE diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp644,6 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini akan diterima oleh para pemegang saham penjual dan NICE tidak menerima dana hasil IPO.
Adapun PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) dijadwalkan listing pada 9 Januari 2024.
4. PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO)
PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk merupakan salah satu calon emiten baru berkode saham ACRO yang bergerak di bidang industri dan perdagangan.
Mengutip informasi dari laman E-IPO, Perusahaan tersebut menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp103 hingga Rp108 per saham yang berlangsung dari 15 – 22 Desember 2023.
Dalam prospektus yang dirilis, ACRO menawarkan sebanyak 693,8 juta saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, ACRO diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp74,93 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini : sebanyak 30% untuk pembelian mesin, 10% untuk pembayaran utang, 15% untuk sewa gudang, pembelian kendaraan operasional, dan peralatan gudang/kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan 45% untuk modal kerja perseroan.
Adapun PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) dijadwalkan listing pada 10 Januari 2024.
5. PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA)
PT Multi Spunindo Jaya Tbk merupakan salah satu calon emiten baru berkode saham MSJA yang bergerak di bidang industri bahan nonwoven terkemuka di Indonesia.
Mengutip informasi dari laman E-IPO, Perusahaan tersebut menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp250 hingga Rp350 per saham yang berlangsung dari 18 – 21 Desember 2023.
Dalam prospektus yang dirilis, MSJA menawarkan sebanyak 882,3 juta saham atau setara 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, MSJA diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp308,82 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
– Sekitar 40% (empat puluh persen) akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan dalam bentuk belanja modal.
– Sekitar 30% (tiga puluh persen) akan digunakan untuk bentuk modal kerja seperti pembiayaan kebutuhan operasional Perseroan seperti pembelian bahan baku, pembiayaan kegiatan operasional, pembayaran gaji karyawan, biaya marketing, dan lain-lain.
Adapun PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) dijadwalkan listing pada 10 Januari 2024.
6. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE)
PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk merupakan salah satu calon emiten baru berkode saham SMLE yang bergerak di bidang perdagangan bahan kimia khusus untuk bahan baku makanan & minuman, bahan baku perawatan diri, dan bahan baku kimia industri.
Mengutip informasi dari laman E-IPO, Perusahaan tersebut menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp175 hingga Rp190 per saham.
Dalam prospektus yang dirilis, SMLE menawarkan sebanyak 465,6 juta saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, SMLE diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp88,4 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini akan digunakan untuk pembelian satu gudang khusus bahan baku, pengembangan lab Research & Development, dan modal kerja pembelian bahan baku.
Adapun PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) dijadwalkan listing pada 10 Januari 2024.
7. PT Manggung Polahraya Tbk (MANG)
PT Multi Spunindo Jaya Tbk merupakan salah satu calon emiten baru berkode saham MANG yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi Gedung serta Pembangunan Infrastruktur Jalan
Mengutip informasi dari laman E-IPO, Perusahaan tersebut menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp90 hingga Rp110 per saham yang berlangsung dari 14 – 18 Desember 2023.
Dalam prospektus yang dirilis, MANG menawarkan sebanyak 762,5 juta saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, MANG diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp83,9 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Adapun PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) dijadwalkan listing pada 11 Januari 2024.
8. PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH)
PT Griptha Putra Persada Tbk merupakan salah satu calon emiten baru berkode saham GRPH yang bergerak di bidang perhotelan dan restoran.
Mengutip informasi dari laman E-IPO, Perusahaan tersebut menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp100 hingga Rp105 per saham yang berlangsung dari 20 – 28 Desember 2023.
Dalam prospektus yang dirilis, GRPH menawarkan sebanyak 200 juta saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, GRPH diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp21 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
– Sekitar 48,76% akan digunakan untuk peningkatan sarana hotel.
– Sekitar 4,13% akan digunakan untuk pembuatan 4 (empat) gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji Perseroan dengan nama The Flamexpress.
– Sekitar 3,36% akan digunakan untuk biaya sewa 4 (empat) lokasi gerai baru The Flamexpress selama jangka waktu 1 (satu) tahun.
– Dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan hotel, pembelian bahan baku.
Adapun PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) dijadwalkan listing pada 18 Januari 2024.