Suzuki dikabarkan tengah berupaya mengembangkan teknologi strong hybrid (Hybrid Electric Vehicle/HEV) miliknya sendiri untuk kendaraannya di masa mendatang.
Namun, Suzuki belum memberitahui secara pasti kapan teknologi strong hybrid tersebut akan digunakan pada model-model kendaraannya.
Tapi yang pasti, Suzuki sedang mengembangkan teknologi HEV milik sendiri dalam waktu dekat sebagaimana informasi yang dikutip dari Autocar India, pada hari ini tepatnya Jumat, 23 Agustus 2024.
Hal ini dilakukan karena mesin kendaraan buatannya yang dibekali dengan teknologi HEV seperti model Suzuki Swift yang belum lama ini meluncur di global masih menggunakan mesin dengan teknologi hybrid dari Toyota.
Adapun HEV pertama yang diproduksi dari salah satu cabangnya yakni Maruti Suzuki, perusahaan otomotif Jepang Suzuki Motor Corporation di India nantinya akan memulai debut menggunakan mesin Z12E yang disematkan pada model Swift.
Dimana Mesin Z12E nantinya akan dikombinasikan dengan teknologi HEV dan akan memulai debutnya pada Fronx facelift yang siap meluncur tahun depan. Artinya, Fronx kemungkinan akan menggunakan mesin yang sama dengan Suzuki Swift.
Tak hanya itu, kabarnya untuk model Baleno versi terbarunya juga akan mendapatkan mesin berteknologi strong hybrid.
Teknologi mesin HEV Suzuki menawarkan pengaturan hibrida seri yang berbeda dengan teknologi Toyota.
Selain itu, biayanya pun diklaim lebih murah dengan mesin pembakaran internal (mesin bensin/konvensional) yang nantinya hanya bekerja sebagai generator untuk terus mengisi ulang baterai EV.
Sebagai informasi, Suzuki sudah memulai elektrifikasi di pasar Indonesia dengan meluncurkan model kendaraan yang dibekali teknologi mild hybrid terlebih dulu seperti Ertiga, XL7 hingga Grand Vitara.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Deputy Managing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Dony Ismi Himawan Saputra, dimana dirinya menjelaskan bahwa teknologi Mild Hybrid ini akan jadi langkah awal perusahaan menuju teknologi yang lebih canggih.