Setelah sukses menggelar masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akhirnya resmi melantai di pasar modal Tanah Air pada hari ini tepatnya Kamis, 5 Desember 2024.
Adaro Andalan Indonesia berhasil mencatatkan (listing) perdana sahamnya di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham AADI dan menjadi perusahaan tercatat ke – 40 di BEI pada tahun ini atau 2024.
Perihal adanya pencatatan saham ini diumumkan oleh Direktur PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna dalam acara “Seremoni Pencatatan Perdana Saham AADI” yang disiarkan secara virtual melalui kanal youtube Indonesia Stock Exchange.
Sebelum listing saham perdananya di BEI, AADI telah melaksanakan masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang berlangsung dari 29 November – 3 Desember 2024.
Dalam IPO tersebut, AADI menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp5.550 per saham dengan melepas 778.689.200 (tujuh ratus tujuh puluh delapan juta enam ratus delapan puluh sembilan ribu dua ratus) saham biasa atau setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp3.125 per saham.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, AADI berpotensi meraup dana segar dari IPO ini hingga sebesar Rp4,32 triliun.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
– Sekitar 37,23% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh Perseroan kepada Perusahaan Anak, yaitu MBP, untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang mendukung peningkatan aktivitas operasional MBP seiring dengan meningkatnya permintaan atas penggunaan jasa MBP yang sejalan dengan pertumbuhan produksi batu bara Grup Perseroan.
– Sekitar 14,89% akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan AI; dan
– Dan sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada ADRO atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 24 Juni 2024.
Adapun untuk mendukung proses IPO tersebut rupanya AADI menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering).
Berdasarkan pantauan infobei.com, di hari pertama saham AADI melantai di BEI dilaporkan bahwa terjadi kenaikan sebesar 19,82% atau naik 1,10 poin dan kini diperdagangkan di harga 140 per lembar saham.
Selain itu, Penawaran umum saham AADI juga mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) saham sebanyak 260,14 kali dari total saham yang ditawarkan selama masa penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO).
Kelebihan permintaan ini mengindikasikan antusiasme dan optimisme investor pasar modal Indonesia terhadap masa depan perseroan.
Sebagai informasi, PT Adaro Andalan Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis pertambangan batubara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), dan bidang lainnya, antara lain seperti investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi di bidang pertambangan, serta pengembangan teknologi informasi.
Didirikan sejak tahun 2004, Perusahaan ini memiliki wilayah operasional yang meliputi Jakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara dan Kalimantan Utara.
Selain itu, Grup Adaro Andalan Indonesia juga memiliki tujuh aset pertambangan batubara termal yaitu AI, LSA, SCM, PCS, MIP, PC dan RC.
Dimana dari ketujuh aset tersebut, lima di antaranya yakni AI, LSA, SCM, PCS di Kalimantan Selatan dan MIP di Sumatra Selatan sudah beroperasi.
Sedangkan dua aset lainnya yaitu PC dan RC di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah saat ini belum beroperasi karena masih dalam tahap pengembangan.