Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja menggelar seremoni pencatatan saham perdana dua emiten baru pada pagi hari ini (11/01/2023) tepatnya pukul 10.00 WIB.
Dua emiten baru tersebut yaitu PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) dan PT Manggung Polahraya Tbk (MANG).
PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) yakni perusahaan yang bergerak di bidang industri dan perdagangan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini tepatnya Kamis, 11 Januari 2024.
Samcro Hyosung Adilestari berhasil mencatatkan (listing) perdana sahamnya di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ACRO dan menjadi perusahaan tercatat ke – 6 di BEI pada tahun ini atau 2024.
Perihal adanya pencatatan saham ini diumumkan oleh Direktur PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna dalam acara “Seremoni Pencatatan Perdana Saham ACRO & MANG” yang disiarkan secara virtual melalui kanal youtube Indonesia Stock Exchange.
Sebelum listing saham perdananya di BEI, ACRO telah melaksanakan masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang berlangsung dari 2 – 8 Januari 2024.
Dalam IPO tersebut, ACRO menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp108 per saham dengan melepas sebanyak 693.828.000 (enam ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus dua puluh delapan ribu) saham biasa atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp20 per saham.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, ACRO berpotensi meraup dana segar dari IPO ini hingga sebesar Rp74,93 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
– Sekitar 30% (tiga puluh persen) akan digunakan untuk pembelian mesin
– Sekitar 10% (sepuluh persen) akan digunakan untuk membayar pinjaman Dollar AS dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk.
– Sekitar 15% (lima belas persen) akan digunakan untuk sewa gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur serta membeli kendaraan operasional dan peralatan gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
– Sisanya akan digunakan untuk modal kerja termasuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya marketing, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik.
Adapun untuk mendukung proses IPO tersebut rupanya ACRO menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering).
Bersamaan dengan listringnya saham ACRO, Emiten baru selanjutnya yakni PT Manggung Polahraya Tbk juga resmi mencatatkan (listing) perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Manggung Polahraya Tbk yang merupakan perusahaan bergerak di bidang Jasa Konstruksi Gedung serta Pembangunan Infrastruktur Jalan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini tepatnya Kamis, 11 Januari 2024.
Manggung Polahraya berhasil mencatatkan (listing) perdana sahamnya di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MANG dan menjadi perusahaan tercatat ke – 7 di BEI pada tahun ini atau 2024.
Perihal adanya pencatatan saham ini diumumkan oleh Direktur PT Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna dalam acara “Seremoni Pencatatan Perdana Saham ACRO & MANG” yang disiarkan secara virtual melalui kanal youtube Indonesia Stock Exchange.
Sebelum listing saham perdananya di BEI, MANG telah melaksanakan masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang berlangsung dari 3 – 9 Januari 2024.
Dalam IPO tersebut, MANG menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp100 per saham dengan melepas sebanyak 762.500.000 (tujuh ratus enam puluh dua juta lima ratus ribu) saham biasa atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp20 per saham.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, MANG berpotensi meraup dana segar dari IPO ini hingga sebesar Rp83,87 miliar.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan seperti biaya pokok yang dibutuhkan Perseroan untuk proses dari Konstruksi Gedung dan Bangunan, Pembangunan Infrastruktur Jalan, Produksi Aspal Hot Mix dan Produksi Beton Ready Mix, Gaji dan tunjangan.
Adapun untuk mendukung proses IPO tersebut rupanya MANG menunjuk PT Panca Global Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering).