/Book Building Hari Ini, Pertamina Geothermal (PGEO) Tawarkan Harga IPO Rp820 – 945 Per Saham

Book Building Hari Ini, Pertamina Geothermal (PGEO) Tawarkan Harga IPO Rp820 – 945 Per Saham

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, salah satu anak perusahaan dari PT Pertamina yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi ini berencana akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang diperkirakan dimulai pada 20 Februari 2023.

Berdasarkan pantauan Infobei.com melalui laman E-IPO pada 1 Februari 2023 pukul 12.45 WIB, calon emiten berkode saham PGEO ini tengah memulai masa penawaran awal atau book building dengan kisaran harga Rp820 hingga Rp945 yang berlangsung hari ini tepatnya 1 Februari sampai dengan 9 Februari 2023 mendatang.

Dalam prospektus yang dirilis, PGEO menawarkan sebanyak 10.350.000.000 (sepuluh miliar tiga ratus lima puluh juta) saham biasa atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp500 per saham.

Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, PGEO diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga mencapai Rp9,78 triliun.

Guna membantu perusahaan dalam proses IPO, PGEO menunjuk PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering) saham ini.

Pemegang saham Pertamina Geothermal Energy saat ini adalah PT Pertamina Power Indonesia (PPI) dengan kepemilikan saham sebesar 92,02% dan PT Pertamina Pedeve Indonesia (Pedeve) dengan kepemilikan saham sebesar 7,98%.

Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :

– Sekitar 85% akan digunakan untuk pengembangan usaha sampai dengan tahun 2025 mendatang.

Adapun pengembangan ini terdiri atas sekitar 55% untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) atau investasi pengembangan kapasitas tambahan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) operasional saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk memenuhi permintaan tambahan dari pelanggan existing.

Kemudian sekitar 33% akan digunakan untuk capital expenditure pengembangan kapasitas tambahan dari WKP operasional PGEO saat ini yang dilakukan melalui pengembangan konvensional dan utilisasi co-generation technology untuk mengantisipasi kebutuhan pasar baru.

Sementara sisanya sekitar 12% akan digunakan untuk capital expenditure pengembangan kemampuan digital, analitik, dan manajemen reservoir untuk mendukung production, operation & maintenance excellence.

– Sedangkan 15% akan digunakan untuk pembayaran sebagian Facilities Agreement tertanggal 23 Juni 2021 antara Pertamina Geothermal dengan mandated lead arrangers, kreditur sindikasi awal dan PT Bank Mandiri  Tbk (BMRI) sebagai facility agent.

Berikut perkiraan jadwal IPO Pertamina Geothermal Energy (PGEO) :

– Masa penawaran awal : 1 – 9 Februari 2023

– Perkiraan efektif : 16 Februari 2023

– Perkiraan masa penawaran umum : 20 – 22 Februari 2023

– Perkiraan tanggal penjatahan : 22 Februari 2023

– Perkiraan distribusi saham secara elektronik : 23 Februari 2023

– Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 24 Februari 2023

Sebagai informasi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) merupakan salah satu perusahaan PT Pertamina Power Indonesia yang bersinergi dengan sesama entitas di bawah naungan PT Pertamina (Persero).

Didirikan pada tahun 2006, PGE menjadi salah satu perusahaan energi panas bumi terbesar di dunia berdasarkan total kapasitas terpasang. Adapun total kapasitas terpasang saat ini sebesar 672 megawatt dan ditargetkan adanya penambahan kapasitas sebesar 600 megawatt dalam 5 tahun ke depan.