PT Trimegah Bangun Persada Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel ini tengah memulai masa penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan periode penawaran yang berlangsung hari ini tepatnya 5 April hingga 10 April 2023.
Dikutip dari laman e-IPO, Calon emiten berkode saham NCKL ini menetapkan harga penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp 1.250 per saham.
Dalam prospektus terbaru yang dirilis, NCKL menawarkan sebanyak 7.997.600.000 atau 7,99 miliar saham baru atau setara 12,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, NCKL memiliki potensi meraup dana segar dari IPO ini sebesar Rp9,97 triliun.
Guna membantu perusahaan dalam proses IPO, NCKL menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia serta PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin emisi efek dalam Penawaran Umum Perdana (IPO / Initial Public Offering) saham ini.
Sebelum digelarnya masa penawaran umum ini, NCKL telah melaksanakan masa penawaran awal atau book building dengan harga Rp1220 hingga Rp1250 per saham yang berlangsung dari 15 Maret sampai dengan 24 Maret 2023.
Selama masa book building, NCKL dalam prospektus awal disebutkan bahwa akan melepas hingga 12,09 miliar saham baru atau setara 18,00% dari modal ditempatkan dan disetor.
Adapun jadwal pelaksanaan IPO Trimegah Bangun Persada (NCKL) adalah sebagai berikut :
– Masa penawaran awal : 15 – 24 Maret 2023
– Perkiraan tanggal efektif : 3 April 2023
– Perkiraan masa penawaran umum : 5 – 10 April 2023
– Perkiraan tanggal penjatahan : 10 April 2023
– Perkiraan distribusi saham secara elektronik : 11 April 2023
– Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 12 April 2023
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :
1. Sekitar 8,4% (delapan koma empat persen) akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya.
2. Sekitar 9,4% (sembilan koma empat persen) akan digunakan untuk pembayaran
seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.
3. Sekitar 23,6% (dua puluh tiga koma enam persen) akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (“OCBC”) dan PT Bank OCBC NISP Tbk. (“OCBC NISP”).
4. Sekitar 1,4% (satu koma empat persen) akan digunakan untuk pembayaran seluruh
utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.
5. Sekitar 3,3% (tiga koma tiga persen) akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure).
6. Sekitar 50,4% (lima puluh koma empat persen) untuk keperluan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman.
7. Dan sisanya sekitar 3,5% (tiga koma lima persen) akan digunakan untuk modal kerja (working capital).
Sekilas informasi, PT. Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita group) adalah salah satu perusahaan tambang nikel yang berlokasi di Desa Kawasi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara
Trimegah Bangun Persada menjadi bagian dari Harita Grup yakni perusahaan milik konglomerat tertua di Indonesia Lim Hariyanto Wijaya Sarwono yang merupakan kakek terkaya (94 tahun) atau orang terkaya ke-19 di Indonesia dengan kekayaan US$ 1,2 miliar versi Forbes Real Time Billionaires.