/Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) Siapkan Capex Rp3 Triliun Tahun Ini

Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) Siapkan Capex Rp3 Triliun Tahun Ini

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) telah menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 3 triliun di tahun ini atau 2025.

Berdasarkan data dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), alokasi capex yang dianggarkan tersebut akan digunakan untuk menjalankan sejumlah rencana bisnisnya.

Sejumlah rencana yang akan dijalankan di antaranya yaitu

Pertama, program peremajaan kembali kebun, penambahan kapasitas pabrik rafinasi dan oleokimia.

Kedua, program peningkatan kemampuan menghasilkan produk bernilai tambah.

Ketiga, program peningkatan fasilitas logistik.

Fokus strategi SMAR adalah memperkuat posisi sebagai perusahaan agribisnis dan pangan terintegrasi yang inovatif dan terdepan, dengan bisnis hulu yang unggul dan bisnis hilir bernilai tambah yang tangguh.

Manajemen SMAR melihat pertumbuhan pasokan minyak kelapa sawit (CPO) di tahun 2025 akan melambat seiring bertambahnya usia tanaman dan aktivitas replanting. Pertumbuhan minyak nabati lain juga terbatas.

Meskipun begitu, pertumbuhan permintaan untuk pangan dan oleokimia tetap kuat didukung dengan produktivitas minyak sawit yang tinggi serta harga yang kompetitif dan kegunaan yang beragam.

Berdasarkan kinerja keuangannya, emiten produsen sawit ini membukukan laba bersih Rp 1,27 triliun di sepanjang tahun 2024 atau naik sebesar 39,26% secara year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp 917,80 miliar di tahun 2023.

Kenaikan laba tersebut didorong dari kenaikan penjualan bersih 18,49% yoy ke Rp 78,83 triliun di tahun 2024, dari sebelumnya Rp 66,53 triliun di tahun 2023.

Secara rinci, penjualan domestik menyumbang sebesar Rp 45,71 triliun dan penjualan ekspor Rp 33,11 triliun.

Dari segmen usaha, mayoritas penjualan disumbang segmen integrasi usaha produk konsumen dan aktivitas perdagangan yang sebesar Rp 74,54 triliun. Lalu, segmen perkebunan menyumbang 8,89 triliun dan segmen lainnya Rp 4,78 triliun.