Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih di sepanjang 2023.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dikutip pada Minggu (11/2/2024), INCO membukukan pendapatan US$1,23 miliar atau setara Rp19,23 triliun (estimasi kurs Rp15.611).
Angka tersebut naik sebesar 4,48% dibandingkan capaian pendapatan di tahun 2022 (year-on-year/YoY) yang hanya sebesar US$1,17 miliar.
Selain pendapatan, INCO juga mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 2,24% secara tahunan (YoY) dari yang sebelumnya sebesar US$865,88 juta menjadi US$885,24 juta.
Kenaikan tersebut didorong oleh meningkatnya bahan bakar minyak dan pelumas dari US$180,16 juta ke US$203,89 juta.
Sejalan dengan kenaikan tersebut, laba bruto yang diakumulasikan INCO sepanjang 2023 mencapai sebesar US$347,02 juta atau tumbuh sebesar 10,67% secara tahunan (YoY) dari yang sebelumnya sebesar US$313,56 juta di tahun 2022 lalu.
Kemudian setelah diakumulasikan dengan beban dan pendapatan lainnya, INCO tercatat berhasil meraih laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$274,33 juta atau meningkat sebesar 36,89% dibandingkan perolehan di tahun 2022.
Selain melaporkan kinerja keuangan perusahaan, INCO juga melaporkan capaian produksi nikel dalam matte 70.728 ton pada tahun 2023. Volume tersebut meningkat dibandingkan dengan capaian produksi di periode 2021-2022.
CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menjelaskan bahwa kenaikan produksi nikel INCO merupakan hasil dari strategi pemeliharaan yang efektif serta peningkatan kinerja di area tambang dan pabrik di sepanjang tahun 2023.
Sehingga kondisi tersebut akhirnya mendorong produksi lebih tinggi secara kuartalan.