Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 44 emiten baru yang melantai di pasar modal Tanah Air berhasil menghimpun dana sebesar Rp21,8 triliun melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) yang terhitung sejak awal tahun sampai dengan 20 September 2022.
Namun disaat yang bersamaan, BEI juga mencatat masih adanya 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 19 September 2022.
Dari 29 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyebut beberapa calon emiten menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun yang diantaranya berasal dari tiga sektor yakni sektor energi, sektor teknologi dan sektor keuangan.
Meskipun demikian, Nyoman belum dapat menyampaikan secara detil mengenai nama – nama perusahaan tersebut hingga perusahaan itu mendapatkan izin publikasi dari OJK.
Dengan mempertimbangkan jumlah perusahaan pada pipeline pencatatan saham tersebut, Nyoman menyebut pihaknya berharap jumlah pencatatan saham pada tahun ini dapat melampaui pencapaian tahun lalu.
Lantaran menurutnya, Jika seluruh calon perusahaan tercatat tersebut melakukan pencatatan saham sebelum akhir tahun, maka harapan BEI akan tercapai.
Berdasarkan catatan BEI, berikut adalah klasifikasi aset dari 29 calon perusahaan tercatat yang saat ini berada dalam pipeline saham merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 :
– 4 perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp 50 miliar)
– 7 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar)
– 18 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp 250 miliar)
Adapun rincian sektornya adalah sebagai berikut :
– 1 perusahaan dari sektor basic materials
– 4 perusahaan dari sektor consumer siklikal
– 3 perusahaan dari sektor consumer non siklikal
– 2 perusahaan dari sektor energi
– 2 perusahaan dari sektor keuangan
– 4 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan
– 2 perusahaan dari sektor industri
– 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
– 1 perusahaan dari sektor properti dan real estate
– 5 perusahaan dari sektor teknologi
– 4 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.