PT United Tractors Tbk (UNTR), emiten yang berada di bawah naungan Grup Astra, menargetkan serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$1 miliar pada tahun 2025.
Dana tersebut disiapkan untuk memperkuat bisnis inti sekaligus membuka ruang ekspansi di sektor energi baru terbarukan (EBT).
Direktur UNTR, Vilihati Surya, menyampaikan bahwa porsi terbesar dari capex akan dialokasikan bagi bisnis kontraktor pertambangan yang dijalankan anak usaha, PT Pamapersada Nusantara (PAMA).
Rinciannya, Sekitar 50% anggaran diarahkan untuk mendukung operasional PAMA. Kemudian 25% capex akan digunakan untuk pembangunan fasilitas smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF). Dan sisanya 25% dialokasikan untuk lini usaha emas serta mineral lainnya.
Vilihati menegaskan bahwa sebagian besar kebutuhan pendanaan tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan.
Tak hanya memperkuat bisnis inti, UNTR juga menyiapkan strategi ekspansi agresif mulai tahun 2026.
Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro, mengungkapkan bahwa perseroan berencana memperluas portofolio ke sektor emas, nikel, dan energi bersih. Perusahaan terus mencari peluang akuisisi tambang emas baru, meningkatkan kapasitas bisnis nikel, serta menjajaki peluang investasi baik di dalam maupun luar negeri.
Adapun di sektor energi terbarukan, UNTR menargetkan pengembangan PLTA, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (Solar PV), serta peningkatan kapasitas produksi panas bumi melalui PT Supreme Energy Rantau Dedap.
Tak hanya itu, UNTR juga memperluas peran di sektor pengelolaan limbah energi. Melalui pendirian PT Jabar Environmental dan Kanadevia Corporation, perusahaan membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Legok Nangka, Jawa Barat. Fasilitas ini dirancang dengan kapasitas pengolahan limbah hingga 2.000 ton per hari.
Dengan alokasi capex yang masif dan rencana ekspansi lintas sektor, UNTR menegaskan komitmennya untuk tidak hanya bertahan di bisnis pertambangan, tetapi juga menjadi pemain kunci dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.