Emiten produsen semen, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), mencatat penurunan pendapatan pada paruh pertama 2025.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan SMCB turun 8,30% year on year (YoY) menjadi Rp4,97 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini masih membukukan pendapatan Rp5,42 triliun.
Meski mengalami penurunan dari sisi penjualan, komposisi pendapatan SMCB tetap ditopang oleh segmen semen yang mendominasi hingga Rp4,64 triliun.
Kemudian kontribusi datang dari lini beton siap pakai dan tambang agregat senilai Rp456,29 miliar, serta jasa konstruksi lainnya sebesar Rp12,49 miliar. Perusahaan juga mencatat eliminasi sebesar Rp132,81 miliar.
Menariknya, penurunan pendapatan ini diikuti oleh efisiensi pada beban pokok pendapatan. Sepanjang semester I/2025, beban pokok SMCB turun sebesar 11,88% secara YoY menjadi Rp3,93 triliun, dari yang sebelumnya sebesar Rp4,46 triliun pada semester I/2024.
Efisiensi tersebut berkontribusi pada peningkatan laba kotor perseroan yang mencapai Rp1,04 triliun, atau naik 7,99% secara tahunan atau YoY jika dibandingkan capaian tahun lalu sebesar Rp961,89 miliar.
Kinerja laba kotor yang solid kemudian berlanjut pada perolehan laba bersih periode berjalan. Per akhir semester I-2025, SMCB membukukan laba bersih sebesar Rp266,53 miliar atau melonjak 63% YoY dari sebelumnya Rp163,52 miliar.
Dari sisi neraca, total aset perusahaan tercatat Rp20,74 triliun hingga akhir Juni 2025. Angka ini turun tipis 1,47% dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp21,05 triliun. Aset tersebut terdiri atas liabilitas sebesar Rp7,93 triliun serta ekuitas senilai Rp12,81 triliun.
Kinerja SMCB pada paruh pertama 2025 menunjukkan bahwa meskipun pendapatan menurun, strategi efisiensi biaya mampu menjaga bahkan meningkatkan profitabilitas perusahaan.