Emiten BUMN Konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk baru saja menyelenggarakan Acara Public Expose Tahunan pada hari ini tepatnya Rabu, 12 November 2025.
Acara yang berlangsung pada pukul 10.00 – 11.00 WIB ini dilaksanakan secara virtual melalui kanal Youtube resmi PT Wijaya Karya sebagaimana informasi yang dikutip dari surat penyampaian rencana PUBEX Tahun 2025 dalam laman investor.wika.co.id.
Pada kesempatan tersebut, manajemen WIKA menyampaikan perkembangan terkini mengenai kinerja dan pencapaian Perseroan kepada publik termasuk pencapaian kinerja kontrak baru di tahun 2025 berjalan.
Meski perolehan kontrak baru WIKA sampai dengan kuartal III/2025 belum menunjukkan angka yang memuaskan, Managemen WIKA tetap optimis perolehan kontrak baru WIKA hingga akhir tahun ini bisa mencapai sebesar Rp17-18 triliun atau naik hampir tiga kali lipat dari capaian per kuartal III/2025.
Hal ini dikarenakan adanya sejumlah proyek baru yang sudah dikantongi di bulan Oktober dan awal November seperti proyek sekolah rakyat, Jakarta Sewerage Development Project (JSDP), hingga kontrak sistem saluran air Bendungan Karian-Serpong.
Tak berhenti sampai disitu, Manajemen WIKA juga masih akan terus mencari proyek baru. WIKA memutuskan akan mulai sangat selektif dalam memilih proyek yang akan ditanggung oleh perseroan.
Selain memaparkan reliasasi kinerja kontrak baru, WIKA juga memaparkan portofolio proyeknya dalam acara Public Expose 2025.
WIKA mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengerjakan 55 proyek berjalan di berbagai wilayah Indonesia, dengan 30 proyek di antaranya masuk dalam kategori Proyek Strategis Nasional (PSN).
Proyek-proyek tersebut tersebar di 20 provinsi dan mencakup beragam sektor, mulai dari pembangunan infrastruktur jalan tol, bendungan, irigasi, hingga fasilitas energi dan kesehatan.
Selain itu, WIKA juga mengoperasikan 18 pabrik di berbagai daerah sebagai bagian dari dukungan rantai pasok konstruksi nasional.
Beberapa proyek besar yang tengah digarap WIKA di antaranya:
- Jalan Tol Semarang–Demak Paket 1B
- Jalan Tol Serang–Panimbang Seksi 3
- PLTU Palu
- Bendungan Lau Simeme di Sumatera Utara
- Pembangunan Rumah Sakit Umum di Halmahera dan Bobong
- Dermaga Terintegrasi Terminal Manggis di Bali
Selain itu, WIKA juga aktif membangun fasilitas penunjang industri seperti pabrik beton di berbagai daerah (Bogor, Lampung, Pasuruan, Sulawesi Utara) dan proyek energi seperti Depo Bahan Bakar Bandara Dhoho serta infrastruktur gas LPG Tuban.
Langkah ini menjadi bukti komitmen WIKA sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional secara merata.
Sebagai informasi, PT Wijaya Karya (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar dan terpercaya di Indonesia yang didirikan pada tahun 1960 silam.
Awalnya, WIKA merupakan perusahaan hasil nasionalisasi Belanda bernama Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co., sebelum kemudian diambil alih oleh pemerintah Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, WIKA kini telah berevolusi menjadi pemimpin industri konstruksi nasional. Selama berkiprah di industri konstruksi tanah air, WIKA telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek besar yang membuktikan kualitasnya, mulai dari proyek infrastruktur, gedung, industri, dan energi.
Melansir dari laman resmi WIKA, WIKA telah membangun beberapa jembatan terpanjang di Indonesia seperti Jembatan Suramadu dan Jembatan Batam-Bintan dan beberapa proyek tol besar seperti Tol Trans Jawa, Tol Serpong-Balaraja, dan Tol Kanci-Pejagan.
Sementara untuk proyek gedung, WIKA tercatat telah berhasil membangun sejumlah gedung pencakar langit seperti Menara Jamsostek dan Wisma Atlet Kemayoran yang merupakan gedung paling tinggi di Indonesia saat ini.
Adapun proyek di sektor energi yang dimana WIKA tercatat telah menggarap proyek pembangkit listrik seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Tambak Lorok.
Sebagai perusahaan yang memegang teguh komitmen dalam pembangunan berkelanjutan, WIKA akan terus berinovasi dalam menghadirkan solusi yang ramah lingkungan di setiap proyeknya serta terus berusaha untuk memperkuat kemitraannya dengan masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WIKA resmi mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 29 Oktober 2007.





































