PT Timah Tbk (TINS) melaporkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 180 miliar hingga Rp 190 miliar sepanjang kuartal III-2025. Angka tersebut masih berada di bawah alokasi capex yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025, yakni sebesar Rp 469 miliar.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani, menjelaskan bahwa penggunaan capex tahun ini difokuskan pada penggantian peralatan produksi serta kegiatan eksplorasi. Ia mengungkapkan bahwa realisasi capex belum mendekati target karena perusahaan menerapkan pendekatan yang sangat selektif dalam penyerapan belanja modal.
Fina juga menyampaikan bahwa hingga akhir tahun, manajemen memperkirakan realisasi capex akan berada pada kisaran Rp 300 miliar. Proyeksi tersebut disampaikan dalam paparan publik pada Kamis (20/11/2025), seiring dengan penyesuaian kebutuhan operasional dan strategi efisiensi perusahaan.
Sementara itu, manajemen TINS tengah menyusun rencana capex untuk tahun 2026, bersamaan dengan perumusan target kinerja operasional perusahaan yang berada di bawah naungan Holding BUMN Pertambangan, MIND ID. Langkah ini menjadi bagian dari persiapan perusahaan menghadapi dinamika industri pertambangan timah di tahun mendatang.
Sebagai informasi, PT Timah Tbk adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertambangan timah.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini meliputi bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, pengangkutan dan jasa.
Berdiri sejak tanggal 2 Agustus 1975, PT Timah Tbk kini juga mengembangkan ruang lingkup kegiatan perusahaannya dengan membangun beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang perbengkelan dan galangan kapal, jasa rekayasa teknik, penambangan timah, jasa konsultasi dan penelitian pertambangan serta penambangan non timah.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Timah Tbk mencatatkan sahamnya dengan kode TINS di papan utama Bursa Efek Indonesia pada 19 Oktober 1995.








































