Emiten produsen permen Jeli, PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) menegaskan rencananya untuk membangun pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur, yang kini dijadwalkan mulai konstruksi pada tahun 2027.
Penyesuaian jadwal ini dilakukan setelah manajemen menilai kapasitas produksi dari dua pabrik eksisting masih mencukupi kebutuhan hingga beberapa tahun ke depan.
Manajemen YUPI mengungkapkan dalam laporan hasil paparan publik bahwa hingga September 2025, kinerja perusahaan tetap solid. Pertumbuhan volume dan margin tercatat stabil, ditopang oleh optimalisasi operasional pabrik di Bogor dan Karanganyar.
Selain itu, strategi efisiensi yang menjadi bagian dari transformasi perusahaan ikut menjaga ketahanan kinerja sepanjang tahun berjalan.
Rencana pembangunan pabrik ketiga sejatinya sempat dijadwalkan dimulai pada 2026. Namun, manajemen menyampaikan bahwa kapasitas dua fasilitas produksi yang ada saat ini masih mampu memenuhi proyeksi permintaan hingga 2026. Dengan utilisasi pabrik yang stabil, perusahaan memastikan tidak ada risiko kekurangan pasokan dalam jangka pendek.
Berdasarkan data perseroan, pabrik YUPI di Gunung Putri, Bogor memiliki kapasitas produksi sebesar 27.450 ton per tahun. Sementara itu, fasilitas di Karanganyar, Jawa Tengah mampu memproduksi hingga 44.730 ton per tahun.
Dengan total kapasitas tersebut, YUPI menilai kemampuan produksi yang ada sudah memadai untuk menopang kebutuhan hingga 2027, sehingga pembangunan pabrik baru belum menjadi urgensi.
Di sisi lain, sejumlah proses persiapan untuk ekspansi tetap berjalan. Perseroan sedang menyelesaikan perizinan, kajian lingkungan, dan penyusunan detail teknis yang mencakup tata ruang, aspek operasional, hingga koordinasi dengan otoritas terkait. Tahapan ini harus dipenuhi sebelum perseroan dapat memulai konstruksi fisik.
Manajemen YUPI menilai bahwa penjadwalan ulang pembangunan pabrik ke 2027 memberikan ruang untuk menyusun perencanaan kapasitas secara lebih presisi.
Keputusan tersebut juga memungkinkan perusahaan menyesuaikan strategi ekspansi dengan perkembangan permintaan pasar, kesiapan rantai pasok, serta proyeksi pertumbuhan baik di pasar domestik maupun internasional.








































