Penjualan mobil bekas membukukan performa yang baik sepanjang semester I/2022. Selain karena kebijakan pemerintah yang telah melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat, harga kendaraan baru yang mahal jadi pemicunya.
Dikutip dari Bisnis.com, pemilik Jordy Mobil di Mega Glodok Kemayoran, Andi Thung menjelaskan bahwa penjualan mobil bekas yang ia kelola membukukan nilai transaksi yang sangat baik di enam bulan pertama 2022 ini.
“Penjualan mobil bekas sedang bagus-bagusnya. Angkanya bisa 30-40% dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkapnya.
Menurutnya, faktor utama menyebabkan ini terjadi adalah pelonggaran mobilitas masyarakat yang diterapkan oleh pemerintah.
Faktor lainnya, karena harga mobil baru yang sudah terlalu tinggi dan timpang dibandingkan dengan mobil bekas. Ia mencontohkan, Toyota Fortuner harga barunya sudah di Rp700 juta.
Pada enam bulan kedua di tahun ini, Anda mengungkapkan prospek penjualan mobil bekas masih bergantung kebijakan yang diambil oleh pemerintah terkait dengan bahan bakar minyak bersubsidi.
“Kalau dibiarkan tidak ada subsidi dan BBM naik, otomatis pengaruh ke penjualan mobil. Kemungkinan besar konsumen akan pindah ke 2.000 cc ke bawah,” tuturnya.