PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah mencatatkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 24,2 triliun yang terhitung sejak Januari sampai dengan Akhir Juli 2022.
Melalui program KUR, emiten perbankan plat merah dengan kode saham BMRI ini semakin aktif mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Josephus K. Triprakoso selaku SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri, angka realisasi penyaluran KUR tersebut meningkat sebesar 7,53% dibandingkan Juli 2021 yang sebesar Rp 22,51 triliun. Dengan demikian, Jumlah penyaluran KUR yang telah direalisasikan telah mencapai 60,51% dari target KUR Bank Mandiri di tahun 2022 yang sebesar Rp40 triliun.
Dari realisasi KUR sebesar Rp24,2 triliun tersebut, mayoritas penyaluran KUR sebanyak 59,5 persen atau Rp 14,4 triliun dialokasikan ke sektor produksi. Sementara sisanya sekitar Rp 9,8 triliun dialokasikan untuk sektor non-produksi.
Berdasarkan sektor usaha, realisasi penyaluran KUR tersebut terserap antara lain ke sektor pertanian sebesar 29,15 persen, sektor jasa produksi 20,04 persen, sektor industri pengolahan 8,29 persen, dan sektor perikanan 1,99 persen.
Tahun ini, Josephus menyebut Bank Mandiri mendapatkan tambahan alokasi KUR sebesar Rp40 Triliun, meningkat dibandingkan plafon KUR Bank Mandiri pada 2021 yang sebesar Rp35 triliun.
Dalam penyaluran KUR tahun ini perusahaan akan tetap fokus membidik sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah baik pertanian, perikanan, industri pengolahan, maupun jasa-jasa produksi guna menangkap momentum pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Josephus menjelaskan bahwa penyaluran KUR turut menjadi mesin penggerak pertumbuhan kredit UMKM Bank Mandiri. Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit UMKM di semester I 2022 yang mencapai sebesar 12,57%.
Melihat tren yang terus membaik, pihaknya optimis penyaluran kredit UMKM memiliki prospek pertumbuhan yang masih cukup besar hingga akhir tahun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Melansir dari kompas.com, Josephus dalam keterangan tertulisnya menyebut hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sekaligus, menjadi komitmen Bank Mandiri dalam program pemulihan ekonomi nasional.
Selain turut berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat, Bank Mandiri kabarnya baru-baru ini juga mendapatkan permintaan dari Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi untuk bekerja sama membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan SDM melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) milik Bank Mandiri.
Dengan adanya bantuan dan kerja sama dari Bank Mandiri ini diharapkan nantinya dapat memutuskan rantai kemiskinan yang ada di Sumut. Selain itu, adanya peningkatan pendidikan juga diharapkan nantinya dapat membuat kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik.