Seiring dengan menggeliatnya perekonomian, Aksi korporasi melalui penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Tanah Air terlihat masih cukup marak sepanjang tahun 2022.
Berdasarkan data dari BEI, Jumlah emiten mengalami pertumbuhan sebesar 44,9 persen dalam enam tahun terakhir. Dimana hingga saat ini sebanyak 825 emiten telah melantai atau mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun ini, terdapat sejumlah emiten jumbo yang berdatangan seperti GOTO dan juga Blibli. Tercatat sampai akhir 2022, setidaknya terdapat 59 emiten baru telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa di antaranya bahkan melakukan penggalangan dana bernilai triliunan.
Berikut Daftar 10 IPO Terbesar Sepanjang Tahun 2022 :
1. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang layanan digital dengan kode saham GOTO ini tercatat menjadi emiten dengan perolehan dana IPO terbesar sepanjang 2022 dengan nilai mencapai Rp13,73 triliun.
Dalam IPO tersebut, GOTO melepas sebanyak 40,62 miliar lembar saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp338 per saham.
GOTO resmi mencatatkan sahamnya di BEI pada 11 April 2022. Terlepas dari nilai IPO yang fantastis, geliat harga sahamnya ternyata tidak berbanding lurus dengan animo investor pada awal melantai. Hingga penutupan perdagangan Jumat (23/12/2022), harga saham GOTO terpantau mengalami pelemahan sebesar 74,56 persen.
2. PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI)
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ritel online (B2B, B2C, B2B2C) dan mengelola platform e-commerce dengan kode saham BELI ini menjadi emiten dengan perolehan dana IPO terbesar selanjutnya setelah GOTO.
Blibli resmi melantai di BEI pada 8 November 2022 dan menjadi perusahaan ke-47 yang tercatat di bursa pada tahun 2022.
Dalam IPO-nya, Blibli melepas sebanyak 17,7 miliar sahamnya dengan harga penawaran sebesar Rp450 per saham. Dengan demikian, dana hasil penawaran umum yang dikumpulkan BELI mencapai Rp7,99 triliun.
IPO Blibli menjadi yang terbesar kedua sepanjang 2022 dan terbesar kelima sepanjang sejarah di pasar modal Indonesia. Manajemen Blibli menyebut bahwa proses penawaran umum perdana saham Blibli berjalan lancar di tengah volatilitas pasar dan aksi jual saham sektor teknologi.
3. PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA)
Emiten peraup dana IPO terbesar selanjutnya adalah PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) yang meraih dana segar Rp1,00 triliun. MORA menawarkan 2,53 miliar lembar saham di harga IPO Rp396 per saham.
Adapun saham MORA dicatatkan di BEI pada 8 Agustus 2022. Dana yang diperoleh MORA melalui penawaran umum itu digunakan sebanyak 85 persen untuk kebutuhan investasi.
Hal ini termasuk namun tidak terbatas pada ekspansi jaringan, termasuk backbone, last mile, capacity upgrades, dan infrastruktur pasif. Sementara itu, 15 persen yang tersisa akan dialokasikan MORA untuk modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan atau general corporate purposes.
4. PT Jayamas Medica Industri Tbk. (OMED)
Perusahaan di bidang usaha manufaktur alat kesehatan ini menjadi IPO terbesar keempat pada 2022. OMED melepas sejumlah 4.058.850.000 saham kepada publik lewat IPO dengan harga pelaksanaan Rp204 per saham. Besaran saham yang ditawarkan setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.
OneMed berhasil menggalang dana Rp828,01 miliar dari penawaran publik tersebut dan menyebutkan 72,19 persen dana IPO digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital). Sementara itu, sisanya akan diberikan kepada sejumlah entitas anak yakni PT Intisumber Hasil Sempurna Global (IHSG) dan PT Inti Mediacom Retailindo (IMR).
5. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC)
ASLC menempati peringkat kelima IPO terbesar tahun ini dengan total dana yang digalang mencapai Rp652,61 miliar. ASLC melepas 2,55 miliar lembar saham dan harga IPO Rp256 per saham. Adapun saham ASLC resmi dicatatkan di papan perdagangan BEI pada 25 Januari 2022.
6. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR)
Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) ini menawarkan 6,04 miliar saham dalam aksi penawaran umum perdana saham atau setara dengan 15 persen saham ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. ADMR merupakan emiten pertama yang resmi melantai di Bursa pada 2022.
Dengan harga penawaran Rp100 per saham, ADMR meraup dana sebesar Rp604,85 miliar. ADMR sendiri bergerak di bidang usaha pertambangan dan perdagangan batu bara metalurgi melalui perusahaan anak dan menjalankan kegiatan usaha berupa jasa pertambangan dan jasa konsultasi manajemen. Dalam menjalankan usahanya, ADMR dan entitas anak didukung dengan rantai pasokan yang terintegrasi dari tambang hingga ke stockpile dan transshipment area.
Sampai akhir Desember 2022, ADMR menempati peringkat teratas sebagai emiten pendatang baru dengan performa saham terbaik. Harga sahamnya per 23 Desember 2022 dibanderol di harga Rp1.700 atau lebih tinggi 1.600 persen dari harga IPO.
7. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA)
STAA melepas sebanyak 877,07 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau 8,29 persen dari modal ditempatkan atau disetor penuh. Saham ditawarkan dengan harga penawaran Rp600.
Dengan pelepasan saham ini, total dana segar hasil IPO yang dikantongi STAA mencapai Rp526,24 miliar. Perusahaan yang telah memulai operasional sejak 1970 ini kini mengelola 41.775 hektare kebun inti dan plasma sawit. Secara total, perusahaan mengoperasikan 13 unit perkebunan, 9 unit pabrik minyak kelapa sawit, 1 unit pabrik pengolahan inti sawit, dan 1 unit pabrik ekstraksi ampas inti sawit.
Adapun seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham akan digunakan seluruhnya untuk belanja modal, yakni sebagian besar untuk pembangunan industri hilir anak usaha yaitu PT Sumber Tani Agung Oils & Fats (STAOF) di atas lahan seluas 42,6 ha.
8. PT WIR Asia Tbk. (WIRG)
PT WIR Asia Tbk. (WIRG) yang meraup dana IPO sebesar Rp392,63 miliar menempati peringkat kedelepan emiten dengan IPO terbesar tahun. Saham WIRG yang resmi dicatatkan di BEI pada 4 April 2022 itu dilepas pada harga Rp168 per saham dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2,34 miliar.
Sekitar 80,59 persen dana IPO akan digunakan oleh perusahaan anak, yaitu PT ARE Teknologi Kreasi (ATK), PT Tiga Akar Mimpi (TAM), dan PT Vatar Media Raya (VMR), untuk belanja modal dan modal kerja.
Sementara itu 7,40 persen akan digunakan oleh perseroan untuk belanja modal. Kemudian, sekitar 6,72 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja, dan sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha dan/atau ekspansi melalui kemitraan strategis dengan perseroan dan/atau perusahaan anak.
9. PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT)
CBUT menawarkan sebanyak 625 juta saham atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Saham dilepas di harga Rp690 per saham sehingga dana yang dihimpun CBUT mencapai Rp431,25 miliar.
Sebanyak 54 persen dana IPO digunakan untuk pembangunan refinery extension dan infrastrukturnya. Sementara itu sisanya digunakan untuk peningkatan modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku yaitu CPO dan Palm Kernel dalam rangka meningkatkan utilisasi produksi pada pabrik kernel crushing dan refinery.
10. PT Champ Resto Indonesia Tbk. (ENAK)
Emiten pengelola jaringan restoran Gokana memperoleh dana IPO senilai Rp368,33 miliar. Saham ENAK dilepas pada harga Rp850 per saham dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 433,33 juta lembar. Saham ENAK resmi tercatat di BEI pada 8 Februari 2022.
Sekitar 22 persen dari hasil dana IPO dipakai untuk membayar utang kepada Bank Cimb Niaga. Lalu 22 persen lagi, dipakai melunasi utang kepada Ali Gunawan dan Barokah Melayu Foods Pte. Ltd selaku pemegang saham mayoritas. Selain membayar utang, Champ Resto juga mengalokasikan dana untuk belanja modal. Sejak melantai, harga saham ENAK telah meningkat 118,82 persen dan parkir di Rp1.860 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (23/12/2022).