Guna mendukung pengembangan bisnis anak usaha, PT Merdeka Copper Gold Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan dengan kode saham MDKA ini menjual sahamnya di PT Batutua Pelita Investama (BPI) kepada anak usahanya yang bergerak di bisnis nikel yakni PT Merdeka Battery Materials (MBM).
Berdasarkan keterbukaan informasi dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), MDKA melepas sebanyak 1.447.766 saham miliknya di BPI dengan nilai transaksi atau harga total pembelian mencapai Rp1,24 triliun.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham antara MDKA dan MBM yang berlaku mulai tanggal 13 Januari 2023 lalu.
Aksi korporasi yang mulai dilakukan pada tanggal 16 Januari 2023 tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha grup Merdeka Battery Material di bidang pertambangan nikel serta memberikan nilai tambah bagi MDKA.
Sebagai informasi, MBM merupakan anak usaha MDKA dengan kepemilikan saham secara tidak langsung melalui PT Merdeka Energi Nusantara sebesar 59,88 persen.
Adapun transaksi yang dilakukan merupakan suatu transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam aturan POJK 42/2022 disebutkan bahwa MBM merupakan perusahaan terkendali dari perseroan.
Dari transaksi tersebut, BPI sebagai bagian dari MBM dinilai dapat menjalankan kegiatan usahanya secara efisien dan efektif sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi MBM melalui anak-anak perusahaannya.
Sejak Desember 2022, MDKA terus berupaya memperkuat modal anak usahanya MBM yang bergerak di bisnis nikel. MDKA melalui PT Merdeka Energi Nusantara (MEN) melakukan transaksi afiliasi bersama MBM dengan nilai transaksi mencapai US$180,04 juta.
MEN mengambil bagian saham baru yang diterbitkan oleh MBM sehingga cukup untuk memberikan MEN kepemilikan saham sebesar 59,88 persen dari seluruh saham di MBM yang telah ditingkatkan.
Pada perdagangan 18 Januari 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saham MDKA mengalami pelemahan sebesar 1,65 persen ke level Rp4.760 per saham. Sepanjang perdagangan, MDKA bergerak di kisaran Rp4750 hingga Rp4840 dengan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp115,01 triliun.