PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dengan kode saham WIKA ini menargetkan perolehan pendapatan mencapai sebesar Rp38,88 triliun pada tahun ini atau 2023.
Dalam Laporan Tahunan 2022, Jumlah yang ditargetkan tersebut meningkat sebesar 81,02 persen dari capaian pendapatan WIKA di sepanjang tahun 2022 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp21,48 triliun.
Selain pendapatan, WIKA juga menargetkan realisasi laba kotor mencapai Rp3,05 triliun atau naik sebesar 38,79 persen dari capaian laba kotor di tahun 2022 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp2,20 triliun.
Namun sayangnya meski pendapatan dan laba kotor ditargetkan tumbuh, Managemen WIKA tidak menyebutkan berapa proyeksi laba bersih untuk tahun 2023.
Dari sisi kontrak baru, WIKA mengincar pertumbuhan kontrak baru hingga mencapai sebesar Rp37,62 triliun pada tahun 2023. Jumlah perolehan kontrak baru yang diproyeksikan ini naik sebesar 12,81 persen dibandingkan dengan capaian nilai kontrak baru di tahun 2022 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp33,35 triliun.
Guna mencapai target kontrak baru tersebut, WIKA akan membidik kontrak baru di bidang infrastruktur dan gedung terutama untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Selain itu, WIKA juga memproyeksikan tidak akan ada pembagian dividen untuk tahun buku 2023 mengingat WIKA saat ini masih fokus pada perkuatan modal kerja.
Sebagai informasi, PT Wijaya Karya (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi terbesar dan terpercaya di Indonesia yang didirikan pada tahun 1960 silam.
Menginjak usianya ke-63 tahun ini, WIKA telah menjadi pemimpin dalam industri konstruksi nasional dengan jangkauan proyek yang meliputi proyek infrastruktur, gedung, industri, dan energi.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WIKA resmi mencatatkan sahamnya melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 29 Oktober 2007.
Dalam IPO-nya pada 27 Oktober 2007, WIKA melepas sebanyak 28,46% saham ke publik melalui Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia