PT Kalbe Farma Tbk, salah satu emiten yang bergerak di bidang farmasi dengan kode saham KLNF ini meresmikan pembangunan fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka dengan nilai investasi mencapai Rp200 miliar untuk keperluan deteksi dini penyakit kanker.
Sebagaimana informasi yang disampaikan oleh Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius dijelaskan bahwa fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka dengan nilai investasi sekitar Rp150 miliar hingga Rp200 miliar tersebut ditargetkan mulai beroperasi Januari 2025 mendatang.
Setelah meresmikan groundbreaking fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka di Jakarta, KLBF juga akan membangun fasilitas serupa di Surabaya dengan nilai investasi yang sama.
Vidjongtius menjelaskan dua fasilitas produksi alat deteksi kanker ini akan memakan belanja modal hingga Rp400 miliar dari Rp1 triliun yang dianggarkan pada tahun 2024.
Menurut Vidjongtius, fasilitas produksi radiofarmaka yang memproduksi Fluorodeoxyglucose (FGD) ini sangat diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan) yang ada di rumah sakit.
Produksi radiofarmaka Kalbe diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam pemeriksaan PET/CT-Scan serta membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara kompre.