Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 28 perusahaan yang tengah engantre di pipeline pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO).
Dari 28 perusahaan tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Nyoman Gede Yetna mengungkapkan bahwa 16 di antaranya merupakan perusahaan dengan aset jumbo atau aset skala besar di atas Rp250 miliar.
Kemudian 10 di antaranya merupakan perusahaan dengan aset skala menengah yakni antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar,
Dan terakhir, 2 perusahaan lainnya merupakan perusahaan dengan aset skala kecil yakni di bawah Rp 50 miliar.
Adapun klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline tersebut berdasarkan informasi yang tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Berikut daftar rincian sektor perusahaan yang antre pipeline IPO
– 3 perusahaan dari sektor barang baku
– 2 perusahaan dari sektor barang konsumer non – primer
– 5 perusahaan dari sektor barang konsumer primer
– 5 perusahaan dari sektor energi
– 5 perusahaan dari sektor keuangan
– 3 perusahaan dari sektor kesehatan
– 2 perusahaan dari sektor industri
– 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
– 3 perusahaan dari sektor properti dan real estate
– 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
Adapun 28 perusahaan yang akan mencatatkan saham perdananya di bursa ini nantinya akan menambah jumlah perusahaan tercatat saham di BEI pada tahun 2024.
Dimana hingga 1 November 2024, BEI mencatat ada 36 perusahaan yang sudah melakukan IPO di sepanjang tahun ini dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp 5,42 triliun.
Kemudian BEI juga menyebut sudah ada 119 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp110,6 triliun pada periode yang sama.