PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah perusahaan tercatat atau emiten di pasar modal Tanah Air dapat mencapai 1.000 emiten pada tahun ini atau 2024.
Guna mencapai target tersebut, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan diperlukan sebanyak 97 perusahaan untuk mencatatkan saham perdana atau menggelar Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini mengingat total emiten di BEI saat ini telah mencapai sebanyak 903 emiten.
Irvan berharap target tersebut mampu meningkatkan kapitalisasi pasar (market cap) pasar modal Indonesia yang saat ini senilai Rp11.674 triliun atau baru sebesar 46 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Dengan peningkatan jumlah emiten tercatat, diharapkan juga akan meningkatkan kegiatan penggalangan dana (fundraise) sesuai dengan target BEI pada tahun ini yang mencapai sebesar Rp 200 triliun.
Sebagai informasi, sebanyak 79 perusahaan berhasil mencatatkan saham perdananya di BEI pada sepanjang tahun 2023 lalu dengan dana dihimpun mencapai Rp54,14 triliun.
BEI mencatat masih terdapat 30 perusahaan yang tengah mengantri untuk melangsungkan IPO pada tahun ini. Jumlah tersebut hampir separuh dari target BEI yakni sebanyak 62 perusahaan untuk IPO pada tahun 2024.
Namun dalam antrian IPO tahun ini, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan bahwa tidak ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).