PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan sawit ini berencana akan menggelar masa penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) yang diperkirakan dimulai pada 2 Maret 2023.
Berdasarkan pantauan Infobei.com melalui laman E-IPO pada 17 Februari 2023, calon emiten berkode saham NSSS ini tengah memulai masa penawaran awal atau book building dengan kisaran harga Rp122 hingga Rp190 yang berlangsung hari ini tepatnya 17 Februari sampai dengan 22 Februari 2023 mendatang.
Dalam prospektus yang dirilis, NSSS menawarkan sebanyak 3.568.235.300 (tiga miliar lima ratus enam puluh delapan juta dua ratus tiga puluh lima ribu tiga ratus) saham biasa atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, NSSS diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga mencapai Rp677,96 miliar.
Guna membantu perusahaan dalam proses IPO, NSSS menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering) saham ini.
Pemegang saham Nusantara Sawit Sejahtera saat ini adalah PT Mitra Agro Dharma Unggul dengan kepemilikan saham sebesar 59,11%, Ir. Teguh Patriawan dengan kepemilikan saham sebesar 17,12%, PT Nusantara Makmur Lestari dengan kepemilikan saham sebesar 10,75 persen, Yantoni Kerisna dengan kepemilikan saham sebesar 6,14%, Thomas Tampi dengan kepemilikan saham sebesar 5%, dan PT Bina Palangka Makmur dengan kepemilikan saham sebesar 1,88%.
Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak yang mana dana tersebut disalurkan melalui mekanisme penambahan modal.
Salah satu anak usaha yang akan menerima suntikan modal dari dana hasil IPO adalah PT Borneo Sawit Perdana (BSP) sebesar 42,40% dengan rincian sebagai berikut :
– Sekitar 29,8% akan digunakan untuk untuk kebutuhan biaya belanja modal/capital expenditure (CAPEX) BSP dalam membangun fasilitas pabrik kelapa sawit di atas lahan seluas 40 ha dengan kapasitas produksi 60 ton TBS/jam.
– Sekitar 3,2% akan digunakan untuk kebutuhan biaya belanja modal (capital expenditure/capex) BSP dalam membangun pembangunan terminal khusus pada tahun 2023.
– Sekitar 9,4% akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja BSP dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.
Selain itu, terdapat juga anak usaha perseroan lainnya yang juga mendapatkan suntikan dana IPO yaitu PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) dengan suntikan modal sebesar 47% yang akan digunakan untuk kebutuhan biaya belanja modal/capital expenditure (CAPEX) BSSU dalam melakukan penanaman baru tanaman kelapa sawit.
Dan terakhir sebesar 10,6% dana IPO yang tersisa akan disalurkan kepada PT Prasetya Mitra Muda (PMM) untuk pemenuhan modal kerja PMM dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian.
Berikut perkiraan jadwal IPO Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS) :
– Masa penawaran awal : 17 – 22 Februari 2023
– Perkiraan tanggal efektif : 28 Februari 2023
– Perkiraan masa penawaran umum : 2 – 8 Maret 2023
– Perkiraan tanggal penjatahan : 8 Maret 2023
– Perkiraan distribusi saham secara elektronik : 9 Maret 2023
– Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 10 Maret 2023
Sebagai informasi, PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan sawit.
Didirikan pada tahun 2009, Perusahaan ini membawahi beberapa perusahaan lainnya di bidang hulu perkebunan kelapa sawit dengan 5 area perkebunan berlokasi di Kalimantan Tengah, khususnya untuk penjualan produk minyak sawit berkualitas tinggi seperi Tandan Buah Segar (TBS), Minyak Sawit Mentah (CPO) dan Biji Sawit (PK).