/Book Building Hari Ini, Trimegah Bangun Persada (NCKL) Tetapkan Harga IPO Rp1220 – 1250 Per Saham
Dok. Trimegah Bangun Persada
Dok. Trimegah Bangun Persada

Book Building Hari Ini, Trimegah Bangun Persada (NCKL) Tetapkan Harga IPO Rp1220 – 1250 Per Saham

PT Trimegah Bangun Persada Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel ini berencana akan menggelar masa penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang diperkirakan dimulai pada 5 April 2023.

Berdasarkan pantauan Infobei.com melalui laman E-IPO pada 15 Maret 2023, calon emiten berkode saham NCKL ini terlihat mulai memantapkan rencananya tersebut dengan menggelar masa penawaran awal atau book building di kisaran harga Rp1220 hingga Rp1250 per saham yang berlangsung hari ini tepatnya 15 Maret sampai dengan 24 Maret 2023 mendatang.

Dalam prospektus yang dirilis, NCKL menawarkan sebanyak 12.095.341.463 (dua belas miliar sembilan puluh lima juta tiga ratus empat puluh satu ribu empat ratus enam puluh tiga) saham biasa  atau setara 18,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, NCKL diperkirakan berpotensi meraup dana segar dari IPO sebesar Rp14,75 triliun hingga mencapai Rp15,11 triliun.

Guna membantu perusahaan dalam proses IPO, NCKL menunjuk BNP Paribas, Citigroup Sekuritas, Credit Suisse, Mandiri Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas, OCBC Sekuritas dan UOB Kay Hian sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering) saham ini.

Pemegang saham Trimegah Bangun Persada saat ini adalah PT Harita Jayaraya dengan kepemilikan mayoritas saham sebesar 99% dan PT Citra Duta Jaya Makmur dengan kepemilikan saham sebesar 1%.

Adapun struktur pemegang saham Trimegah Bangun Persada setelah IPO yakni PT Harita Jayaraya dengan kepemilikan saham sebesar 81,18 persen, PT Citra Duta Jaya Makmur dengan kepemilikan saham sebesar 0,82 persen, Masyarakat dengan kepemilikan saham sebesar 17,91 persen, dan ESA dengan kepemilikan saham sebesar 0,09 persen.

Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini :

– Sekitar 5,46% akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya (HJR).

– Sekitar 6,05% akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan (Dwimuria).

– Sekitar 15,13% akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk. (OCBC NISP).

– Sekitar 0,89% akan digunakan untuk untuk pembayaran seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.

– Sekitar 2,12% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure).

– Sekitar 32,27% akan digunakan untuk keperluan Entitas Anak dan Entitas Asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman

– Dan sekitar 38,08% akan digunakan untuk modal kerja (working capital) yang tidak hanya terbatas pada biaya kontraktor pertambangan, bahan bakar, beban gaji, biaya umum dan administrasi, biaya overhead dan spare parts.

Berikut perkiraan jadwal IPO Trimegah Bangun Persada (NCKL) :

– Masa penawaran awal : 15 – 24 Maret 2023

– Perkiraan tanggal efektif : 3 April 2023

– Perkiraan masa penawaran umum : 5 – 10 April 2023

– Perkiraan tanggal penjatahan : 10 April 2023

– Perkiraan distribusi saham secara elektronik : 11 April 2023

– Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 12 April 2023

Sekilas informasi, PT. Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita group) adalah salah satu perusahaan tambang nikel yang berlokasi di Desa Kawasi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

Foto : Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (Dok. Forbes Real time Billionaires)

Trimegah Bangun Persada menjadi bagian dari Harita Grup yakni perusahaan milik konglomerat tertua di Indonesia Lim Hariyanto Wijaya Sarwono yang merupakan kakek terkaya (94 tahun) atau orang terkaya ke-19 di Indonesia dengan kekayaan US$ 1,2 miliar versi Forbes Real Time Billionaires.