Emiten energi, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) resmi memulai pembangunan fasilitas Liquefied Natural Gas (LNG) Station di Tanjung Pakis, Karawang, Provinsi Jawa Barat pada 30 Agustus 2025.
Proyek strategis ini ditargetkan selesai pada kuartal IV/2026 dan diproyeksikan menjadi salah satu penopang penting transisi energi bersih di Indonesia.
Fasilitas LNG tersebut dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dengan pasokan gas berasal dari Sumur Galian 1 yakni sebuah sumur gas marjinal yang dikelola oleh Pertamina EP.
Direktur Utama CGAS, Andika Purwonugroho, menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan dalam mempercepat pemanfaatan energi rendah emisi.
Andika menjelaskan bahwa dalam jangka 10 tahun ke depan, keberadaan LNG Station ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi energi di kawasan industri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Permintaan domestik yang terus meningkat menjadi alasan CGAS optimistis. Proyek ini diyakini akan menjadi pilar pertumbuhan baru sekaligus memperkuat portofolio energi bersih perusahaan.
Selain itu, Andika menyebut pembangunan LNG Station Karawang juga menjadi salah satu bentuk pemanfaatan dana hasil initial public offering (IPO) untuk pengembangan infrastruktur.
Hingga Juni 2025, CGAS telah mengalokasikan dana IPO senilai Rp 67,96 miliar untuk pembayaran muka pembelian peralatan LNG dan sebesar Rp 17,31 miliar untuk modal kerja. Dengan demikian, total dana IPO yang telah digunakan pada pertengahan 2025 mencapai Rp 85,28 miliar.
Sebagai informasi, CGAS sebelumnya telah mengoperasikan Compressed Natural Gas (CNG) Station di Gresik, Jawa Timur pada 28 Juli 2025.
Fasilitas tersebut memiliki kapasitas 2 million standard cubic feet per day (MMSCFD), setara dengan 20 juta meter kubik per tahun. Dari operasi CNG Station tersebut, perusahaan memperkirakan potensi tambahan pendapatan sekitar Rp 150 miliar per tahun.
Kehadiran LNG Station Karawang menegaskan langkah CGAS dalam memperluas portofolio infrastruktur energi bersih. Dengan strategi berlapis antara LNG dan CNG, perusahaan optimis dapat berperan lebih besar dalam mendukung agenda transisi energi nasional