/Dalam Kurun Waktu 4 Tahun, PTPP Kantongi 30 Proyek Strategis Nasional
Dok. Repro
Dok. Repro

Dalam Kurun Waktu 4 Tahun, PTPP Kantongi 30 Proyek Strategis Nasional

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN karya yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi terkemuka di Indonesia dengan kode saham PTPP ini mengumumkan proyek strategis nasional yang diraih selama empat tahun masa kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyebut saat ini pihaknya dipercaya untuk mengerjakan sebanyak 30 proyek strategis nasional (PSN). Dimana dari jumlah tersebut, sebanyak 10 proyek diantaranya telah diselesaikan pada tahun ini. Sementara 20 proyek lainnya dilaporkan masih dalam tahap pengerjaan.

Adapun PSN yang digarap tersebut diantaranya sebanyak 37% merupakan proyek Bendungan, 26% proyek pembangunan jalan tol, 13% proyek fasilitas prasarana transportasi seperti bandara dan pelabuhan. Kemudian sisanya merupakan proyek pos lintas batas, serta Proyek EPC dan infrastruktur lainnya.

Novel mengungkapkan bahwa proyek PSN ini memiliki dampak besar terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing Indonesia

Di sepanjang tahun 2023, PTPP bersama emiten BUMN Karya lainnya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mendapatkan dua paket proyek commuter railway di Filipina yang telah ditandatangani pada Juli 2023 lalu dengan total nilai kontrak mencapai 3,5 Triliun.

Proyek tersebut diharapkan meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mengurangi kemacetan Ibu Kota Manila. Raihan proyek ini membuktikan perseroan memiliki kompetensi dan mampu meraih proyek pada level global selama masa transformasi BUMN

Selain dipercaya menggarap proyek di Filipina, Sekretaris Perusahaan Bakhtiyar Efendi menambahkan PTPP juga turut dipercaya untuk mengerjakan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara seperti proyek pembangunan kantor presiden, istana negara, dan kantor kementerian sekretariat negara yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 mendatang.

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN karya yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi terkemuka di Indonesia dengan kode saham PTPP ini mengumumkan proyek strategis nasional yang diraih selama empat tahun masa kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menyebut saat ini pihaknya dipercaya untuk mengerjakan sebanyak 30 proyek strategis nasional (PSN). Dimana dari jumlah tersebut, sebanyak 10 proyek diantaranya telah diselesaikan pada tahun ini. Sementara 20 proyek lainnya dilaporkan masih dalam tahap pengerjaan.

Adapun PSN yang digarap tersebut diantaranya sebanyak 37% merupakan proyek Bendungan, 26% proyek pembangunan jalan tol, 13% proyek fasilitas prasarana transportasi seperti bandara dan pelabuhan. Kemudian sisanya merupakan proyek pos lintas batas, serta Proyek EPC dan infrastruktur lainnya.

Novel mengungkapkan bahwa proyek PSN ini memiliki dampak besar terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing Indonesia

Di sepanjang tahun 2023, PTPP bersama emiten BUMN Karya lainnya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mendapatkan dua paket proyek commuter railway di Filipina yang telah ditandatangani pada Juli 2023 lalu dengan total nilai kontrak mencapai 3,5 Triliun.

Proyek tersebut diharapkan meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mengurangi kemacetan Ibu Kota Manila. Raihan proyek ini membuktikan perseroan memiliki kompetensi dan mampu meraih proyek pada level global selama masa transformasi BUMN

Selain dipercaya menggarap proyek di Filipina, Sekretaris Perusahaan Bakhtiyar Efendi menambahkan PTPP juga turut dipercaya untuk mengerjakan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara seperti proyek pembangunan kantor presiden, istana negara, dan kantor kementerian sekretariat negara yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 mendatang.

Hingga kuartal III/2023, PTPP telah mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp23,67 triliun. Perolehan ini berasal dari proyek The North-South Commuter Railway (NSCR) – S3C yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp2,19 triliun. Kemudian dari proyek Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kataraja) Seksi 1 dengan nilai kontrak sebesar Rp1,57 triliun, dan proyek The North-South Commuter Railway – S01 dengan nilai kontrak sebesar Rp1,36 triliun.