PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.
Hingga akhir kuartal III/2025, penjualan perseroan mencapai Rp2,6 triliun atau tumbuh sebesar 9,7% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun lalu.
Direktur Utama DGWG, David Yaory, menjelaskan bahwa peningkatan kinerja terutama didorong oleh pertumbuhan pesat pada segmen pestisida yang mencatat lonjakan permintaan baik di pasar ritel maupun korporasi.
Kemudian dorongan ini juga diperkuat dengan beroperasinya Pabrik Karbamasi, fasilitas baru yang memproduksi active ingredients untuk mendukung ekspor produk pestisida DGWG ke pasar internasional.
Selain segmen pestisida, bisnis pupuk premium juga menunjukkan performa yang kuat. Produksi dan penjualan meningkat seiring dengan ekspansi kapasitas yang dilakukan sejak awal tahun.
Pada segmen bisnis pupuk ini, Faktor kesadaran petani terhadap kualitas hasil panen, ketahanan tanaman, serta kebutuhan adaptasi terhadap perubahan iklim disebut menjadi pendorong utama atas meningkatnya permintaan pupuk dengan formulasi unggulan.
Seiring dengan meningkatnya penjualan, DGWG juga berhasil mempertahankan marjin optimal di bisnis pestisida berkat efisiensi distribusi dan penyesuaian portofolio produk terhadap kebutuhan berbagai jenis tanaman.
Kinerja positif turut terlihat pada segmen alat-alat pertanian dan penjualan internal, yang secara sinergis memperkuat performa grup.
Kinerja solid tersebut tercermin pada laba tahun berjalan yang mencapai Rp105,6 miliar, naik 12,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan signifikan di segmen business-to-consumer (B2C) yang melonjak sebesar 29% di sepanjang sembilan bulan pertama 2025.
Kemudian terlihat juga dari Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 103,31 miliar atau naik 10,88% YoY dari Rp 93,17 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut David, capaian ini bukan hanya hasil ekspansi kapasitas, tetapi juga bukti keberhasilan strategi ekosistem yang dibangun perusahaan.
Untuk itu, DGWG memperkuat kerja sama jangka panjang dengan jaringan kios pertanian di berbagai daerah untuk memastikan ketersediaan produk dan efisiensi distribusi nasional.
Melalui jaringan terintegrasi ini, perusahaan menjamin ketersediaan pupuk, pestisida, hingga alat pertanian.
Ke depan, DGWG berencana memperluas jangkauan ke wilayah Sumatera dengan membangun pabrik pupuk baru.
Pasalnya, David menyebut pihaknya melihat hambatan terbesar di wilayah ini adalah biaya distribusi. Karena itu, pihaknya akan segera memulai pembangunan pabrik pupuk di Sumatera untuk mendekatkan pasokan dengan pasar.









































