Dua calon emiten yang bergerak di sektor industri dan energi tengah bersiap untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (16/4/2024).
Dua calon emiten tersebut yaitu PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) dan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA).
Berdasarkan prospektus yang dirilis dalam laman E-IPO, calon emiten di sektor industri PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) menetapkan harga IPO senilai Rp 160 per saham.
Sedangkan, calon emiten di sektor energi PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) menetapkan harga IPO senilai Rp 100 per saham.
Untuk jumlah saham yang ditawarkan, MHKI melepas sebanyak 750 juta saham baru atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) perseroan yang ditawarkan kepada masyarakat.
Sementara, ATLA melepas sebanyak 1,2 miliar saham biasa atau sebanyak 19,36 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.
Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan, MHKI dan ATLA berpotensi meraup dana segar dari IPO hingga sebesar Rp 120 miliar.
Adapun untuk jumlah seluruh nilai penawaran umum MHKI sebanyak Rp 120 miliar tersebut di antaranya sekitar 97,9 persen akan digunakan untuk belanja modal perseroan yang tergolong dalam Capital Expenditure (CAPEX). Dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja (Working Capital), atau penambahan persediaan bahan baku dan biaya operasional.
Kemudian untuk jumlah seluruh nilai penawaran umum ATLA sebanyak Rp 120 miliar di antaranya sekitar 43,52 persen akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang kegiatan operasional perseroan.
Sedangkan sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja seperti biaya instalasi peralatan (biaya sewa peralatan, biaya dukungan teknis, pekerjaan pengawasan dan supervisi teknis), biaya tenaga ahli, biaya penelitian dan survei, biaya perlengkapan survei, biaya transportasi dan akomodasi, biaya pemeliharaan, biaya sewa, gaji karyawan dan lain-lain.