PT Bukit Asam Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dengan kode saham PTBA ini memprediksi harga batu bara berkisar US$130 – US$140 per ton pada tahun 2024 mendatang.
Di sepanjang sembilan bulan 2023, Rata – rata harga batu bara Newcastle telah turun sebesar 48% menjadi US$185 per ton. Harga jual batu bara PTBA per September 2023 adalah Rp1,3 juta per ton atau turun dari 1 juta ton per September 2022.
Harga batu bara Newcastle diperkirakan masih melemah pada kuartal IV/2023 karena disebabkan oleh penurunan permintaan batu bara kalori yang tinggi di Eropa.
Namun pada tahun 2024, harga batu bara Newcastle diperkirakan berkisar di US$130-140 per ton. Sedangkan ICI-3 di kisaran US$75 per ton.
Untuk mengatasi penurunan harga batu bara, PTBA disebut akan melakukan efisiensi beban, optimalisasi digitalisasi pertambangan, dan memacu ekspor.
Per September 2023, diinformasikan juga bahwa PTBA memproduksi batu bara 31,9 juta ton atau naik sebesar 15% secara tahunan atau year on year (yoy) dari yang sebelumnya sebesar 27,7 juta ton per September 2022.
Kenaikan produksi batu bara diikuti dengan meningkatnya volume penjualan batu bara PTBA yang naik sebesar 15% secara tahunan (yoy) menjadi 27 juta ton dari yang sebelumnya sebesar 23,5 juta ton.
Produksi batu bara PTBA cenderung naik dalam 3 tahun terakhir. Pada tahun 2022, produksi batu bara mencapai 37,14 juta ton, Kemudian pada tahun 2021 sebesar 30,04 juta ton, dan tahun 2020 (saat puncak Covid-19) sebesar 24,82 juta ton.
Selama periode Januari – September 2023, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,8 triliun atau turun sebesar 62% dibandingkan capaian laba bersih di periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp10 triliun.
Selain itu, PTBA juga membukukan penurunan pendapatan sebesar 12,16% menjadi Rp27,7 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp31,1 triliun. Kinerja PTBA sepanjang 2023 menurun karena terkoreksinya harga batu bara global.