PT Hutama Karya (Persero) secara resmi mengumumkan pergantian pejabat Sekretaris Perusahaan. Hal ini sebagaimana informasi yang dikutip dari laman resmi Hutama Karya pada Jumat, 24 Oktober 2025.
Dalam pergantian ini, Managemen HK memutuskan untuk menunjuk Ir. Mardiansyah, S.T., M.T., M.B.A. sebagai Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya menggantikan Adjib Al Hakim, S.T., M.M. Perubahan ini efektif berlaku mulai tanggal 22 Oktober 2025.
Perubahan struktur tersebut telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal yang sama melalui surat nomor OT.02/SD-278/DU.SP/2025, sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Badan Publik.
Pelaporan ini juga dilakukan untuk memenuhi ketentuan POJK Nomor 31/POJK.04/2015 terkait keterbukaan informasi serta Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I.E mengenai kewajiban penyampaian informasi.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Hutama Karya dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) guna memperkuat transparansi dan akuntabilitas di seluruh lini perusahaan.
Sebagai EVP Sekretaris Perusahaan, Mardiansyah akan memegang peran strategis dalam memastikan keterbukaan informasi publik, membangun hubungan yang konstruktif dengan para pemangku kepentingan, regulator, dan media serta mengawal penerapan tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan Hutama Karya.
Mardiansyah bukan sosok baru di tubuh perusahaan. Ia bergabung dengan Hutama Karya sejak tahun 2008, dan telah menempati berbagai posisi penting di bidang operasi, manajemen proyek, pengawasan internal, hingga pengelolaan sumber daya manusia.
Sebelumnya, Dia menjabat sebagai EVP Divisi Human Capital Hutama Karya (2022–2025), Kepala Satuan Pengawas Internal PT Hutama Karya Infrastruktur (2021–2022), serta Kepala Departemen Infrastruktur PT Hutama Karya Infrastruktur (2020–2021).
Pria kelahiran Bandung, Tahun 1978 ini merupakan lulusan Teknik Sipil Universitas Bung Hatta, dan melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia dengan fokus pada Manajemen Proyek. Ia juga meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Sekolah Bisnis Institut Teknologi Bandung (ITB).
Manajemen Hutama Karya menyampaikan bahwa pergantian pejabat ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperkuat struktur kepemimpinan sekaligus meningkatkan efektivitas komunikasi korporat di tengah dinamika industri infrastruktur nasional yang semakin kompetitif.















































