Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini, Selasa (8/11/2022). Hingga pukul 11.30 WIB, IHSG terpantau mengalami pelemahan sebesar 0,44 persen atau turun 31,08 poin ke level 7.071.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa 6 dari 11 indeks sektoral saham mengalami pelemahan. Salah satunya yang tercatat sebagai indeks dengan pelemahan terdalam yakni IDX Sektor Industri Dasar yang turun sebesar 1,18%. Kemudian disusul dengan pelemahan indeks sektoral lainnya yakni sebagai berikut :

– IDX Sektor Keuangan turun sebesar 0,56%,

– IDX Sektor Non Siklikal turun sebesar 0,19%,

– IDX Sektor Kesehatan turun sebesar 0,16%,

– IDX Sektor Infrastruktur turun sebesar 0,13%,

– IDX Sektor Energi turun sebesar 0,04%.

Meskipun demikian, terdapat juga sejumlah sektor mengalami penguatan pada perdagangan sesi pertama siang hari ini yaitu IDX Sektor Teknologi naik sebesar 1,42%, IDX Sektor Transportasi naik sebesar 0,62%, IDX Sektor Industri naik sebesar 0,42%, dan IDX Sektor Siklikal dan Properti kompak naik sebesar 0,21%.

Pada perdagangan sesi 1 yang berlangsung hingga siang hari ini, tercatat sebanyak 231 saham menguat, 241 saham melemah dan 217 saham stagnan. Adapun jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,96 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp6,93 triliun dan frekuensi sebanyak 937.204 kali.

Adapun saham-saham yang masuk dalam top gainers siang ini diantaranya PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) yang naik 35,00% ke Rp135, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) naik 22,55% ke Rp250, dan PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) naik 15,83% ke Rp139.

Sementara saham-saham yang masuk dalam top losers siang ini diantaranya PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) turun 9,52% ke Rp38, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) turun 6,67% ke Rp168 dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun 3,33% ke Rp7.975.

Di samping itu, terdapat tiga saham yang aktif diperdagangkan antara lain, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED), PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) dan PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO).