PT Hillcon Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pertambangan dan konstruksi ini menargetkan anggaran belanja modal atau Capex mencapai Rp1 triliun pada tahun ini.
Direktur Keuangan Hillcon Jaya Angdika menjelaskan bahwa dana yang akan dipergunakan untuk menunjang bisnis perseroan pada tahun ini tidaklah sedikit. Oleh karena itu, sumber pendanaan capex tahun ini tak hanya diperoleh dari dana hasil IPO tetapi juga diperoleh dari pendanaan lain.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Hillcon, Jaya Angdika di acara Public Expose dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO), Jumat (13/1/2023).
Seperti diketahui, Calon emiten kontraktor tambang berkode saham HILL tersebut saat ini tengah mempersiapkan IPO dengan melepas sebanyak 442,3 juta lembar saham biasa atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Dalam IPO ini, Hillcon menetapkan harga menawaran kisaran Rp1.250 – Rp2.000 per lembar sehingga berpotensi meraup dana segar mencapai Rp884,6 miliar.
Sebelum IPO digelar, Hillcon saat ini juga telah melangsungkan masa penawaran awal atau book building dari 12 Januari sampai dengan 26 Januari 2023.
Adapun perkiraan jadwal IPO PT Hillcon Tbk (HILL) adalah sebagai berikut :
– Masa penawaran awal : 12 – 26 Januari 2023
– Perkiraan efektif : 7 Februari 2023
– Perkiraan masa penawaran umum : 9 – 13 Februari 2023
– Perkiraan tanggal penjatahan : 13 Februari 2023
– Perkiraan distribusi saham secara elektronik : 14 Februari 2023
– Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 15 Februari 2023
Seluruh dana hasil IPO yang diperoleh Hillcon, sekitar 55 persen akan digunakan untuk modal kerja anak usaha PT Hillconjaya Sakti (HS) terkait biaya produksi penambangan, termasuk biaya bahan bakar, overhead, dan pemeliharaan seluruh alat-alat.
Sementara sisanya sekitar 45 persen akan digunakan untuk belanja modal yang terdiri atas pembelian alat-alat untuk mendukung kegiatan operasional HS di sektor nikel. Adapun jenis alat yang akan dibeli yaitu berupa alat berat (main fleet dan supporting fleet) beserta sarana penunjang lainnya.
Dengan adanya IPO ini, Hillcon diharapkan bisa dapat mencapai pendapatan Rp6 triliun dan laba bersih sekitar Rp1 triliun pada tahun ini.
Sebagai informasi, PT Hillcon Tbk merupakan perusahaan holding, aktivitas konsultasi manajemen serta jasa pertambangan dan jasa konstruksi melalui anak usahanya. Hillcon memiliki pengalaman yang tinggi sebagai kontraktor pertambangan batubara dan mineral, kontraktor sipil, pekerjaan tanah, konstruksi daerah sungai, dan bendungan.