/Mau IPO, Intip Kemegahan Proyek Besutan Wulandari Bangun Laksana
Dok. Perseroan
Dok. Perseroan

Mau IPO, Intip Kemegahan Proyek Besutan Wulandari Bangun Laksana

Christopher Sumasto Tjia selaku Bos Pintu Air Mas Group (PAM Group) kabarnya akan membawa anak usahanya yang bergerak di bidang properti bernama PT Wulandari Bangun Laksana Tbk untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).

Entitas bisnis milik PAM Group ini merupakan perusahaan properti dan real estate yang memiliki dan mengelola kawasan yang dikenal dengan nama Balikpapan Superblock.

Balikpapan Superblock dibangun di atas tanah seluas 14 hektar di kawasan Balikpapan, Kalimantan Timur. Bangunan tersebut terdiri kondominium, apartemen, perkantoran dan juga pusat perbelanjaan.

Adapun rincian dari proyek Superblock tersebut yang meliputi Apartement Ruby Tower, Grand Jatra Hotel, Astara Hotel, J-Icon Hip Hotel, Pentapolis Residence, Ewalk Mall, Pentacity Mall, dan Bina Bangsa School.

Salah satu diantaranya yakni Pentapolis Residence merupakan proyek hunian yang telah beroperasi sejak tahun 2013 lalu dan memiliki 4 tower kondotel serta 1 tower apartemen.

Selain Pentapolis Residence, Balikpapan Superblock juga memiliki proyek hunian lainnya yang bernama The Sapphire Apartemen, dan The Ruby Apartment.          

Diketahui, Total Pentapolis Residence memiliki 681 unit dengan 462 unit telah terjual dan sebanyak 67 persen unit telah tersewakan.

Proyek Pentapolis Residence ini menawarkan pembayaran dengan skema Return on Investment (ROI). Untuk memiliki hunian di proyek tersebut, Pembeli perlu menggelontorkan dana sebesar Rp600 juta.

Kabar mengenai rencana pelaksanaan IPO PT Wulandari Bangun Laksana Tbk ini pun terjawab dalam laman e-IPO yang dirilis pada 10 Oktober 2022.

Dalam laman e-IPO, Calon emiten properti berkode saham BSBK ini tengah memulai masa penawaran awal atau book building dengan periode penawaran yang berlangsung dalam sepekan tepatnya dari 10 Oktober hingga 17 Oktober 2022.

Dalam prospektus yang dirilis, Wulandari Bangun Laksana menawarkan sebanyak-banyak 2,75 miliar lembar saham baru atau setara 12,09% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp10 per saham.

Melalui IPO ini, Wulandari Bangun Laksana membuka harga penawaran di kisaran Rp 100-120 per saham. Dengan jumlah saham dan harga yang ditawarkan tersebut, perseroan berpotensi memperoleh dana maksimal Rp330 miliar.

Rencananya seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini, sebesar Rp100 miliar rencananya akan digunakan untuk membeli tanah seluas 1,2 hektare (ha) di Balikpapan Selatan.

Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja yang terdiri dari pembayaran kepada kontraktor atas pekerjaan proyek Metropolis condotel, pembayaran kepada kontraktor untuk proyek BSB Beach Apartment dan pembayaran kepada kontraktor proyek apartemen The Mansion.