PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Rumah Sakit) dengan kode saham MIKA ini terlihat masih tetap gencar melanjutkan ekspansi bisnisnya pada tahun ini atau 2023.
Head of Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Widjaja menjelaskan bahwa MIKA telah mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar Rp800 miliar yang akan digunakan untuk melanjutkan ekspansi bisnisnya pada tahun 2023.
Alokasi capex yang disiapkan tersebut jauh lebih tinggi dari alokasi belanja modal MIKA di tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 750 miliar.
Dalam langkah ekspansinya ini, MIKA berencana membangun sebanyak tiga rumah sakit baru pada tahun ini.
Adapun salah satu diantaranya yang tengah dibangun saat ini yaitu rumah sakit ke-30 yang berlokasi di Grand Wisata Bekasi dengan target rampung pada kuartal IV 2023 mendatang.
Sedangkan dua rumah sakit lainnya baru akan mulai dibangun dan dilaksanakan groundbreakingnya pada kuartal kedua tahun ini dengan target rampung pada tahun 2024 mendatang.
Selain membangun rumah sakit baru, MIKA juga akan melakukan ekspansi bisnisnya dengan membeli dan menambah alat-alat medis bagi rumah sakit yang sudah beroperasi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas serta kompleksitas pada layanan rumah sakit perseroan.
Berdasarkan kinerjanya pada kuartal I 2023, MIKA mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp1,02 triliun atau turun sebesar 5,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp1,09 triliun.
Selain pendapatan bersih, laba bersih MIKA per kuartal I/2023 ini juga ikut mengalami penurunan sebesar 14,38 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp230,63 miliar dari yang sebelumnya sebesar Rp269,36 miliar pada kuartal I/2022.
Aditya menjelaskan bahwa penurunan pendapatan tersebut disebabkan oleh adanya kontribusi penanganan kasus Covid-19 yang lebih rendah pada awal tahun 2023.
Dimana sepanjang tiga bulan pertama tahun 2023 tercatat kontribusi layanan kasus Covid-19 hanya sebesar 0,9 persen atau lebih rendah dari kontribusi layanan kasus Covid-19 di kuartal I/2022 yang tercatat mencapai 11 persen.