PT Bukaka Teknik Utama Tbk, Emiten yang diklaim menjadi satu-satunya produsen garbarata di indonesia dengan kode saham BUKK ini terus menunjukkan gairahnya menembus pasar ekspor. Salah satunya dengan memperluas pasar salah satu produk unggulannya yakni passenger boarding bridge atau garbarata yang kabarnya telah digunakan sejumlah bandara di seluruh dunia, dari timur leste hingga negara tirai bambu china.
Melansir data dari Wikipedia, Garbarata adalah jembatan yang berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang untuk memudahkan penumpang masuk ke dalam dan keluar dari pesawat.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla membeberkan sejumlah bandara yang menggunakan fasilitas garbarata buatan perusahaan miliknya tersebut. Salah satu diantaranya adalah negara india yang memiliki kontrak kerja sama yang cukup lama dengan PT Bukaka.
Tercatat sejak tahun 2001 lalu, BUKK memiliki kontrak pengadaan dengan Airports Authority of India (AAI) yakni sebuah organisasi yang bekerja di bawah Departemen Penerbangan Sipil yang mengelola sebagian besar bandara di India.
Kemudian pada akhir 2020 lalu, PT Bukaka memperoleh kontrak kelimanya dengan AAI yakni kontrak pengadaan 36 unit garbarata senilai Rp303 miliar.
Terhitung sampai dengan akhir 2020, total garbarata garapan BUKK yang digunakan di bandara-bandara India telah mencapai 148 unit. Sejumlah bandara india tersebut diantaranya Bandara Dehradun, Bandara Patna, Bandara Chennai, Bandara Trichy, Bandara Port Blair, Bandara Jabaipur, dan Bandara Surat.
Tak hanya luar negeri, permintaan kebutuhan garbarata juga datang dari dalam negeri. Salah satunya adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang saat ini dikabarkan membutuhkan sebanyak 30 garbarata.
Tingkat permintaan terhadap produk yang disebut jembatan penghubung pintu pesawat dan lorong dari ruang tunggu ini tak lepas dari pengaruh adanya kompetitor. Adapun beberapa perusahaan yang menjadi kompetitor Bukaka, antara lain Tyssenkrupp (Jerman), Adelte (Spanyol), CIMC Tianda (Tiongkok), dan ShinMaywa Jepang).
Sejak 1990, Bukaka sudah memproduksi garbarata dengan total produksi lebih dari 900 unit dan dikirim ke 15 negara. Bukaka memproduksi dua tipe garbarata, yaitu steel wall dan glass wall yang seluruhnya diproduksi menggunakan material terbaik.
Bukaka merupakan satu-satunya produsen garbarata yang ada di Indonesia dan termasuk dalam 5 produsen terbesar garbarata yang ada di dunia.
Sebagai Informasi, PT Bukaka Teknik Utama merupakan salah satu anak usaha Kalla Group, perusahaan terbesar milik Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kalla Group mulanya merupakan bisnis keluarga yang didirikan oleh Hadji Kalla bersama istrinya Hajjah Athirah Kalla. Sepasang suami istri yang tak lain adalah orang tua dari Jusuf Kalla ini memulai bisnis keluarga tersebut di bidang perdagangan tekstil pada tahun 1952 lalu.
Menginjak usia ke-70 tahun, Perusahaan terbesar di kawasan timur indonesia tersebut kini memasuki generasi keempat dengan perkembangan bisnis yang semakin pesat. Gurita bisnisnya pun merambah ke berbagai sektor, mulai dari bidang perdagangan, transportasi, infrastruktur, properti, manufaktur, energi, hingga pendidikan.
Gurita bisnis Kalla Group saat ini telah tersebar di delapan sektor. Berikut rincian sektor beserta anak usahanya.
1. Bidang Otomotif
PT Hadji Kalla,
PT Makassar Raya Motor,
PT Kars Inti Amanah,
PT Bumi Jasa Utama.
2. Bidang Finance
PT Amanah Finance
3. Bidang Konstruksi
PT Bumi Karsa,
PT Bumi Sarana Utama,
PT Bumi Barito Utama,
PT Bumi Sarana Beton,
PT Bukaka Teknik Utama.
4. Bidang Transport dan Logistik
PT Makassar Monorail Indonesia,
PT Bukaka Lintas Tama,
Pt Jelajah Laut Nusantara,
Pt Bumi Lintas Tama,
PT Bumi Logistik Utama,
PT Nusantara Aircharter,
PT Bumi Jasa Utama.
5. Bidang Energi
PT Poso Energy dan PT Malea Energy,
PT Kalla Electrical System,
PT Kerinci Merangin Hidro,
PT Bumi Mineral Sulawesi.
6. Bidang Properti
PT Kalla Inti Karsa,
PT Baruga Asrinusa Development
PT Inti Karsa Persada.
7. Bidang Retail
PT Kalla Retail Indonesia
8. Bidang Kehutanan
PT Amanah Hutan Lestari
PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 29 Juni 2015, dengan melepas 2,64 miliar saham di harga Rp338. Saat itu, emiten bersandi saham BUKK tersebut meraih dana IPO sebesae Rp1,56 triliun.