Emiten BUMN Konstruksi, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) menargetkan perolehan nilai kontrak baru tumbuh hingga mencapai sekitar Rp28,44 triliun di sepanjang tahun 2025.
Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengungkapkan bahwa pertumbuhan nilai kontrak baru yang diincar di tahun ini tersebut akan didorong oleh sektor konstruksi dengan kontribusi mayoritas berasal dari proyek gedung.
Jumlah nilai kontrak baru yang diincarnya tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 5% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2024 lalu.
Dimana di sepanjang tahun 2024 lalu, PTPP berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp27,09 triliun. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya di tahun 2023 yang meraih sebesar Rp31,67 triliun.
Adapun kontribusi perolehan kontrak di tahun 2024 ini meliputi proyek gedung sebesar 33,42%, proyek jalan dan jembatan sebesar 32,48%, proyek infrastruktur pertambangan sebesar 17,70%, proyek industri sebesar 10,33%, proyek pelabuhan sebesar 4,14%, dan sektor lainnya sebesar 1,93%.
Sementara sumber pendanaan proyek yang diperoleh di sepanjang 2024 didominasi oleh dana dari pemerintah dengan porsi 43,35%, kemudian disusul proyek-proyek yang didanai oleh BUMN dengan porsi sebesar 28,82%, serta swasta dengan kontribusi sebesar 27,83%.
Sebagai informasi, PTPP baru – baru ini dikabarkan telah merampungkan pembangunan Pelabuhan Benoa dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan desain dan konstruksi pengerukan alur pelayaran hingga fasilitas infrastruktur dasar zona dumping I – Bali Maritime Tourism Hub.
Dimana dalam pelaksanaannya, PTPP melakukan berbagai inovasi seperti pekerjaan deck on pile yang menjadi solusi dalam pembangunan jalan akses di area mangrove, sehingga tetap menjaga aliran alami ekosistem tersebut.
Setelah dinyatakan rampung, Pelabuhan Benoa ini diharapkan akan meningkatkan jumlah kunjungan turis internasional 1,5 kali lipat dan domestik 2 kali lipat lantaran kapal besar kini dapat bersandar di pelabuhan tersebut.