Emiten BUMN Karya, PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) memproyeksikan nilai kontrak baru dapat tumbuh 7%-11% secara tahunan di sepanjang tahun 2025.
Target nilai kontrak baru tersebut lebih tinggi dibandingkan target sebelumnya yang diperkirakan mencapai sekitar Rp28,44 triliun pada tahun 2025, atau tumbuh sebesar 5% dibandingkan realisasi tahun 2024 lalu.
Untuk mencapat target tersebut, Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menyebut PTPP akan fokus pada bisnis inti perusahaan yakni sektor konstruksi dengan mayoritas kontribusi berasal dari proyek gedung.
Selain itu, PTPP juga akan fokus melakukan penetrasi pasar pada kelembagaan negara non-PU, segmen capex BUMN, dan selektif owner swasta.
PTPP optimis dapat mencapai target tersebut meski kinerja kontrak baru di tahun sebelumnya masih di bawah target.
Melansir laporan tahunan perusahaan pada Kamis (10/4/2025), PTPP mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp27,09 triliun di sepanjang 2024. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar Rp32 triliun.
Belum tercapainya target kontrak baru tersebut dipengaruhi oleh relokasi anggaran APBN pada kuartal IV/2024 setelah pelantikan pemerintahan baru, serta mundurnya proses lelang dari berbagai proyek belanja modal (capital expenditure/capex) BUMN dan swasta ke tahun berikutnya.
Selain kontrak baru, emiten konstruksi tersebut juga mencatat hal yang sama pada kinerja pendapatan di tahun lalu.
Pada tahun 2024, PTPP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp19,81 triliun atau belum memenuhi target yang dipatok yakni Rp20,50 triliun.
Kendati begitu, realisasi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dapat melebihi target. PTPP tercatat menorehkan laba bersih sebesar Rp129,43 miliar atau setara 100,68% dari target senilai Rp128,56 miliar.