Memasuki paruh pertama tahun 2025, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. atau PTPP mencatatkan capaian yang cukup menggembirakan.
Perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor konstruksi ini berhasil mengamankan kontrak baru senilai Rp9,37 triliun hingga akhir Juni 2025.
Angka ini setara dengan 32,87% dari total target kontrak baru yang dibidik perusahaan pada tahun 2025, yakni sebesar Rp28,5 triliun.
Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Selasa (15/7/2025), menyampaikan bahwa capaian tersebut berasal dari kinerja kuartal kedua yang cukup solid.
Novel menyebut manajemen optimistis dapat mencapai target di tahun ini. progres kontrak yang telah diraih tersebut dapat menjadi indikator kuat bagi perusahaan untuk mengejar sisa target dalam enam bulan ke depan.
Tak hanya dari sisi kontrak baru, PTPP juga memproyeksikan kinerja keuangan yang cukup optimistis.
PTPP menargetkan pendapatan sebesar Rp18,25 triliun di sepanjang tahun 2025 dengan pertumbuhan laba bersih (bottom line) menyentuh angka Rp157 miliar.
Terkait dengan laba bersih, PTPP diketahui telah membukukan laba bersih sebesar Rp72 miliar hingga kuartal I/2025. Perolehan laba bersih tersebut menjadi pijakan awal yang cukup menjanjikan untuk mencapai proyeksi target laba bersih di tahun ini.
Kendati begitu jika menengok ke belakang, tahun 2024 menjadi periode penuh tantangan bagi PTPP.
Di sepanjang tahun tersebut, PTPP mencatatkan kontrak baru sebesar Rp27,09 triliun atau lebih rendah jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun sebelumnya yang mencapai sebesar Rp31,67 triliun.
Penurunan tersebut bukan tanpa sebab. Manajemen Perseroan menjelaskan bahwa tidak tercapainya target kontrak baru pada 2024 disebabkan oleh relokasi anggaran APBN pada kuartal IV, yang terjadi pasca pelantikan pemerintahan baru.
Selain itu, sejumlah proses lelang dari proyek belanja modal (capital expenditure/capex), baik dari BUMN maupun swasta juga mengalami penundaan dan bergeser ke tahun berikutnya.
Kondisi ini memberikan dampak pada kinerja pemasaran sehingga realisasi penjualan belum mencapai target atau masih berada di bawah ekspektasi.
Dalam laporan tahunan perusahaan, manajemen merinci komposisi kontrak yang diperoleh sepanjang 2024. Proyek-proyek gedung menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar 33,42%, disusul proyek jalan dan jembatan dengan kontribusi sebesar 32,48%.
Sektor infrastruktur pertambangan dengan kontribusi 17,70%, proyek industri dengan kontribusi 10,33%, proyek pelabuhan dengan kontribusi 4,14%, dan sektor lainnya dengan kontribusi sebesar 1,93%.
Dengan tren pemulihan dan momentum pertumbuhan yang terus dibangun Perseroan, PTPP menargetkan kinerja yang lebih solid di tahun 2025, seiring dengan meningkatnya kepercayaan pasar dan perbaikan iklim investasi di sektor konstruksi nasional.
Dukungan dari berbagai sektor serta kepercayaan investor menjadi modal penting untuk mendorong capaian yang lebih baik di sisa tahun berjalan.