PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN), emiten yang bergerak di sektor properti dan perhotelan, menetapkan target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 30% hingga 40% pada tahun 2026.
Proyeksi optimistis tersebut sejalan dengan strategi perusahaan memperluas fasilitas dan mendiversifikasi sumber pendapatan.
Direktur Utama Puri Sentul Permai, Xaverius Nursalim, menyampaikan bahwa perusahaan akan memperkuat lini usaha melalui pengembangan fasilitas olahraga dan hospitality.
Sebagai bagian dari ekspansi tersebut, KDTN menyiapkan investasi sebesar Rp10 miliar yang berasal dari kas internal dan fasilitas kredit bank untuk pembangunan empat lapangan padel serta business lounge tiga lantai di Kedaton8 Hotel Sentul.
Untuk tahun mendatang, perusahaan juga menargetkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 25 miliar hingga Rp 30 miliar atau meningkat dari alokasi tahun ini yang sebesar Rp 20 miliar.
Dalam paparannya pada Rabu (19/11/2025), Xaverius mengungkapkan bahwa hingga akhir 2025 KDTN telah merealisasikan capex senilai Rp 15 miliar, terutama untuk pengembangan fasilitas hotel di area istirahat jalan tol dan pembangunan lapangan padel.
Meski ekspansi membutuhkan biaya investasi yang besar, manajemen menegaskan bahwa komitmen pembagian dividen tetap akan dipertahankan sepanjang kondisi keuangan perusahaan memungkinkan.
Saat ini, Puri Sentul Permai mengoperasikan enam hotel, lima di antaranya berlokasi di rest area jalan tol. Beberapa unit hotel mencatat perkembangan okupansi yang signifikan. Kedaton8 Xpress di Rest Area KM 19 Tol Jakarta-Cikampek, misalnya, mencatat tingkat hunian mencapai 300% per hari menjelang akhir tahun. Sementara Kedaton8 Hotel Sentul mencatat pertumbuhan okupansi hingga 200% dari total jumlah kamar.
Di sisi pasar modal, kenaikan harga saham KDTN disebut sebagai refleksi optimisme investor terhadap prospek perusahaan. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan jumlah pemegang saham yang mencapai 2.084 investor per Oktober 2025 atau naik 166 investor dibandingkan bulan sebelumnya.
Manajemen menilai respons positif tersebut mencerminkan keyakinan pasar terhadap strategi ekspansi, khususnya pengembangan hotel di rest area yang dinilai relevan dengan kebutuhan kenyamanan serta keselamatan pengguna jalan tol.








































