/Raih Tambahan Rp50 Miliar dari Bank Jago, Fasilitas Kredit Buana Finance (BBLD) Bertambah Jadi Rp1,55 Triliun

Raih Tambahan Rp50 Miliar dari Bank Jago, Fasilitas Kredit Buana Finance (BBLD) Bertambah Jadi Rp1,55 Triliun

Perusahaan Pembiayaan PT Buana Finance Tbk (BBLD) dikabarkan telah mendapat tambahan fasilitas kredit senilai Rp50 miliar dari PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Perjanjian pemberian tambahan fasilitas kredit ini telah dilakukan penandatanganan oleh kedua belah pihak pada 14 Mei 2024.

Sehingga tambahan pinjaman tersebut menambah total plafon pinjaman yang dimiliki Buana Finance menjadi Rp1,55 triliun, sebagai akumulasi dari pinjaman yang telah diperoleh sebelumnya dari beberapa Bank lainnya.

Melansir dari keterbukaan informasi, Direktur Buana Finance Mariani Setyadi menjelaskan bahwa jumlah ini mencerminkan 111,13% dari total ekuitas perusahaan per tanggal 31 Desember 2023.

Mariani mengungkapkan bahwa fasilitas pendanaan ini akan digunakan untuk keperluan modal kerja Perseroan yaitu pemberian kredit Consumer Finance dan Financial Lease.

Mariani menegaskan bahwa penandatanganan perjanjian fasilitas kredit ini tidak memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan, hukum, dan keberlangsungan usaha perusahaan, kecuali kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman secara periodik.

Adapun penandatanganan perjanjian fasilitas ini dikategorikan sebagai transaksi material sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 17 mengingat nilai pinjamannya yang melebihi 50% dari ekuitas perusahaan.

Sebagai informasi, Buana Finance tengah gencar mencari pendanaan di perbankan dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Buana Finance telah menerima kredit senilai Rp1,25 triliun dari 5 bank.

Contoh pada 12 Januari 2024, Buana Finance (BBLD) telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dari PT Bank QNB Indonesia Tbk senilai Rp 100 miliar dengan tenor 48 bulan.

Kemudian pada 16 Februari 2024, Buana Finance (BBLD) telah menerima fasilitas pinjaman angsuran berjangka Rp 200 miliar dari PT Bank KEB Hana Indonesia dengan tenor 36 bulan.

Lalu pada 19 Maret 2024, Buana Finance (BBLD) telah menerima kredit installment loan dari PT Bank Central Asia Tbk. senilai Rp 500 miliar dengan tenor 36 bulan.

Dan tiga hari setelahnya atau 22 Maret 2024, Buana Finance (BBLD) menandatangani fasilitas kredit term loan dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebesar Rp 300 miliar dengan tenor 48 bulan.

Terakhir pada 26 Maret 2024, BBLD menandatangani perjanjian kredit fixed loan dari PT Bank Ganesha Tbk senilai Rp 150 miliar dengan tenor 48 bulan.

Profil PT Buana Finance Tbk (BBLD)

PT Buana Finance Tbk (BBLD) merupakan salah satu dari sedikit perusahaan pembiayaan Indonesia yang tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990 dengan fokus usaha di segmen Leasing (Sewa Guna Usaha) dan pembiayaan konsumen (mobil bekas).

Selain itu, Buana Finance merupakan salah satu anggota tertua dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang masih aktif dalam pengembangan industri pembiayaan.

PT Buana Finance Tbk. berawal dari pendirian Lembaga Keuangan Swasta Campuran PT BBL Leasing Indonesia (Bangkok Bank Leasing) pada tanggal 7 Juni 1982.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan terus berkembang bersama kemajuan industri pembiayaan di Indonesia. Pada Tahun 2005, Perseroan berubah nama menjadi PT Buana Finance Tbk., dan semakin mengukuhkan eksistensinya di Industri Keuangan dengan dukungan Group Pendiri dari Bank Buana Indonesia.

Untuk berada pada lini terdepan di pasar, Buana Finance senantiasa mengikuti inovasi terkini dari industri diantaranya aspek teknologi informasi. Dimana Infrastruktur perusahaan saat ini telah didukung dengan system komputasi dan informasi secara online ke seluruh cabang di Indonesia selama 24 jam serta sumber daya manusia yang profesional, dan kecepatan pelayanan yang dapat diandalkan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dari Nasabah

Berbekal pengalaman selama hampir 3 (tiga) dasawarsa, Buana Finance memposisikan diri sebagai mitra usaha yang lebih mengerti atas kebutuhan nasabah.