Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi Grup Djarum, PT Remala Abadi Tbk (DATA) tercatat berhasil membukukan pertumbuhan kinerja di sepanjang sembilan bulan pertama atau periode Januari-September 2025.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari beberapa sumber, Remala telah membukukan total pendapatan sebesar Rp 314,4 miliar hingga kuartal III/2025. Angka ini meningkat sebesar 26% jika dibandingkan dengan capaian sebelumnya di periode yang sama tahun lalu.
Direktur Remala Abadi, Adrian Renaldy menjelaskan bahwa pencapaian positif pada pendapatan ini tidak lepas dari strategi manajemen yang tepat dalam melakukan ekspansi penggelaran jaringan fiber to the home (FTTH) di berbagai wilayah.
Dimana menurut Adrian, kebutuhan masyarakat akan fixed broadband di Indonesia ini sendiri masih sangat tinggi. Kebutuhan yang sangat tinggi tersebut menjadi peluang bagi ekspansi Nethome yang meningkatkan kinerja perseroan di masa mendatang.
Kemudian Ekspansi FTTH yang dicanangkan manajemen dengan brand Nethome di awal tahun terbukti efektif dan sudah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini dibuktikan dengan homepass yang dibangun Remala sudah menjadi homeconnect paid.
Untuk itu, Remala akan terus agresif membangun jaringan FTTH di berbagai wilayah di Jawa dan Bali hingga akhir tahun 2025.
Adapun salah satu terobosan perseroan untuk mempercepat penetrasi Nethome adalah dengan menjalin kemitraan dengan beberapa mitra di daerah.
Selain itu, Remala juga membeli beberapa jalur backbone dan mengajukan izin Network Access Provider (NAP) guna mendukung ekspansi perseroan di masa mendatang.
Adrian berharap akuisisi backbone dan pengajuan izin NAP ini dapat meningkatkan utilisasi backbone sekaligus membuka peluang pendapatan baru bagi perseroan.
Meski pembangunan jaringan FTTH semakin agresif, Remala tetap menjalankan asas kehati-hatian dalam penggelaran FTTH maupun akuisisi backbone. Akuisisi backbone yang dilakukan Remala ini bertujuan untuk mendukung rencana besar perseroan yang akan menggelar jaringan FTTH diberbagai daerah.
Dengan strategi tersebut, Remala optimis nantinya setiap homeconnect yang dibangun akan segera menjadi homeconnect paid.
Selain menggarap pangsa pasar ritel melalui Nethome, Remala juga terus menggembangkan segmen pasar business-to-business (B2B) pemerintahan (government) dan wholesale yang selama ini sudah digarap.








































