/Sabet Penghargaan Digital Banking Terbaik, Bukti BRI Mampu Adaptasi Digitalisasi

Sabet Penghargaan Digital Banking Terbaik, Bukti BRI Mampu Adaptasi Digitalisasi

PT Bank Rayat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil meraih penghargaan digital banking terbaik untuk dimensi data pada acara Digital Banking Awards 2022. BRI didapuk sebagai bank digital terbaik pada Kategorei Bank Berdasar Modal Inti (KBMI) 4 atau bank dengan modal inti di atas Rp70 triliun.

Penghargaan ini sendiri digelar oleh Majalah Inveestor – Berita Satu Media Holdings (BSMH) yang bekerja sama dengan ntellectual Business Community (IBC). Hadir secara virtual, Division Head Enterprise Data Management BRI Maulana Yusuf untuk menerima secara simbolis penghargaan tersebut.

Merespon penghargaan yang disabetnya, Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungakpkan bahwa perseroan akan terus memacu transformasi digital di tengah kecanggihan teknologi yang makin modern. Selain itu, ini merupakan wujud komitmen untuk mencapai visi BRI sebagai The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion.

“Melalui penghargaan ini, BRI mampu membuktikan kepada stakeholder bahwa perseroan terus tumbuh dengan sehat dan berkelanjutan. Terlebih dari sisi Informasi dan Teknologi (IT), BRI telah memperkuat aspek big data dan kecerdasan buatan (AI),” ungkapnya dalam siaran pers, Minggu (3/7/2022).

Penghargaan ini sendiri dilakukan oleh tim juri yang berkompeten di bidangnya digitalisasi perbankan, serta ahli teknologi informasi. Kriteria utama yang menjadi dasar adalah “Cetak Biru Transforamsi Digital Perbankan” dari OJK, serta pengolahan data sekunder yang dikerjakan oleh Tim Riset Berita Satu Media Holdings.

Kriteria penilaiannya sendiri berdasarkan pada enam indikator utama kematangan digital, yang terdiri ata 21 subindikator OJK, seperti nasakah/cutomer, data, teknologi, manajemen risiko, tatanan institusi serta kolaborasi. Selain itu, sebagai implementasi pengesahan UU Perlindungan data konsumen, juri turut memasukkan kriteria tambahan, yaitu adanya jabatan data protection officer sebagai bagian dari kriteria dimensi data.