PT Isra Presisi Indonesia Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri mesin dan perkakas mesin untuk pengerjaan logam ini berencana akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang berlangsung dari 1 – 7 Desember 2022.
Melalui aksi korporasi ini, Direktur Utama PT Isra Presisi Indonesia Asrullah menyebut bahwa pihaknya memiliki peluang besar dalam mengembangkan pasar karena penghimpunan dana dari pasar modal dinilai akan mendorong ekspansi bisnis perusahaan. Sekaligus, juga sebagai sumber pendanaan yang tepat untuk menambah modal kerja dalam mendorong pertumbuhan perusahaan.
Sehingga, Hal ini membuat pihaknya optimis prospek bisnis komponen otomotif dan alat berat masih sangat potensial pada akhir 2022 maupun tahun depan.
Pada tahun 2022, Isra Presisi menargetkan pendapatan mengalami pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan industri komponen otomotif dan alat berat.
Oleh karena itu, Isra Presisi Indonesia saat ini masih terus meningkatkan teknologi mesin produksi sebagai bagian dari penerapan budaya kerja kaizen yang dimana budaya asal jepang ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan percepatan proses produksi.
Kabar terakhir yang diperoleh, Isra Presisi telah menambah mesin feeder untuk stamping yang berbuah membanjirnya order hingga akhir 2022.
Tambahan mesin feeder untuk stamping berkapasitas 200 ton hingga 400 ton tersebut bertujuan untuk mempercepat proses produksi dalam memenuhi volume pesanan yang semakin meningkat pada awal kuartal IV 2022.
Selain teknologi, Isra juga memiliki keunggulan yang mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kapasitas produksi yakni memiliki alat produksi (mesin) berukuran besar yang tidak semua pesaing miliki.
Mengutip laman BEI, Calon emiten industri mesin dan perkakas mesin berkode saham ISAP ini telah melangsungkan penawaran umum pada 1-7 Desember 2022.
Dalam penawaran umum ini, Perseroan menerapkan harga IPO sebesar Rp96 per saham dengan melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau 37,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Mengutip prospektus yang dirilis, secara bersamaan ISAP juga menerbitkan sebanyak 750 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 29,76 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.