/Telkom Indonesia (TLKM) Serap Capex Rp5,1 Triliun di Sepanjang Kuartal I/2024
Dok. Telkom
Dok. Telkom

Telkom Indonesia (TLKM) Serap Capex Rp5,1 Triliun di Sepanjang Kuartal I/2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang layanan telekomunikasi dan jaringan dengan kode saham TLKM ini tercatat telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5,1 triliun di sepanjang tiga bulan pertama 2024.

Jumlah capex yang telah diserap tersebut setara dengan 13,6% dari total pendapatan TLKM pada kuartal I/2024.

Manajemen TLKM dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa belanja modal tersebut digunakan untuk proyek-proyek penting dalam rangka memperkuat infrastruktur jaringan dan meningkatkan pengalaman pelanggan seperti penyebaran base transceiver station (BTS) 4G dan 5G, serta pembangunan satelit berkecepatan tinggi (high-throughput satellite atau HTS) di titik orbit timur 113.

Kemudian proyek lainnya mencakup pembangunan kabel bawah laut internasional dan pengembangan pusat data hyperscale di Cikarang dan Batam.

Sebagai informasi, TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp37,4 triliun pada kuartal I/2024 atau meningkat sebesar 3,71% dibandingkan capaian pendapatan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp36,09 triliun. 

Pendapatan ini didorong oleh pendapatan internet dan data seluler yang menyumbang sebesar Rp17,7 triliun, pendapatan telepon selular sebesar Rp1,58 triliun, pendapatan segmen konsumer sebesar Rp6,86 triliun, segmen enterprise sebesar Rp4,46 triliun, dan pendapatan Wholesale and International Business (WIB) sebesar Rp4,73 triliun.

Seiring dengan meningkatnya pendapatan, total biaya dan beban TLKM juga meningkat menjadi Rp26,42 triliun di kuartal I/2024, dari yang sebelumnya sebesar Rp24,65 triliun pada kuartal I/2023.

Namun, TLKM justru mencatatkan laba usaha sebesar Rp11 triliun di sepanjang kuartal I/2024 atau turun sebesar 3,7% dibandingkan dengan capaian di kuartal I/2023 yang sebesar Rp11,43 triliun. 

Alhasil, laba bersih TLKM ikut menurun sebesar 5,78% menjadi Rp6,05 triliun pada tiga bulan pertama tahun 2024 dari yang sebelumnya sebesar Rp6,42 triliun pada kuartal I/2023.