/TOP, Jelang Usia ke 22 Tahun, Laba GMF AeroAsia (GMFI) Menjulang 455%
Dok. Garuda Maintenance Facility Aero Asia
Dok. Garuda Maintenance Facility Aero Asia

TOP, Jelang Usia ke 22 Tahun, Laba GMF AeroAsia (GMFI) Menjulang 455%

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI)/GMF AeroAsia dikabarkan telah merilis pencapaian laporan keuangan tahun buku 2023.

Dimana dalam laporan keuangan yang dirilis tersebut, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 20,16 juta atau melonjak drastis hingga 455% dari capaian di tahun sebelumnya yang sebesar US$ 3,62 juta.

Capaian laba bersih perseroan ini ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 56.9% secara tahunan menjadi senilai US$ 373,2 juta dari tahun sebelumnya.

Dari sisi kontribusi, Andi menjelaskan segmen bisnis perawatan mesin pesawat menjadi kontributor terbesar dengan total pendapatan senilai 102 juta dollar AS. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan sebelumnya yang senilai 24,3 juta dollar AS. Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas reaktivasi engine GIAA.

Selain segmen bisnis perawatan mesin pesawat, ada pula segmen pemeliharaan airframe yang juga berkontribusi dengan pendapatan senilai 83,7 juta dollar AS dan layanan komponen dengan total pendapatan senilai 82,2 juta dollar AS.

Andi menjelaskan kenaikan laba bersih GMFI di tahun ini tak hanya berasal dari capaian laba operasional, melainkan juga dikontribusikan salah satunya dari pemulihan nilai aset.

Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa pencapaian tersebut masih merupakan bagian dari proses pemulihan perseroan pasca pandemi COVID-19, yang memberikan dampak jangka panjang terhadap industri penerbangan.

Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi mengaku pihaknya bersyukur atas capaian laba bersih yang baik ini.

Menurutnya, capaian laba bersih ini merupakan hasil dari upaya restrukturisasi yang diterapkan GMF AeroAsia (GMFI) di sepanjang tahun 2023, baik terhadap utang usaha dengan pemasok maupun utang bank.

Dimana hal ini juga sekaligus menunjukkan keberhasilan dalam membawa perseroan menuju perbaikan yang mendekati kondisi sebelum pandemi global.

Seperti diketahui, GMFI mengimplementasikan restrukturisasi utang dengan bank sejak tahun 2022 yang kemudian dilanjutkan hingga tahun 2023.

Beberapa bentuk restrukturisasi yang dilakukan GMFI dengan bank tersebut di antaranya yaitu perpanjangan jangka waktu pembayaran, penyesuaian tata cara pembayaran pokok pinjaman, dan penurunan tingkat suku bunga.

Selain restrukturisasi utang dengan bank, GMFI juga melakukan restrukturisasi utang usaha dengan skema negosiasi one on one dan pemenuhan komitmen terhadap rencana pembayaran (payment plan) yang telah disepakati dengan pemasok.

Hasil negosiasi yang dilakukan tersebut salah satunya menghasilkan kesepakatan antara GMFI dengan pemasok berupa potongan jumlah pokok (haircut) atas utang dan perubahan skema pembelian demi menjaga keberlanjutan kerja sama bisnis.

Tak hanya menjalankan upaya restrukturisasi, Strategi diversifikasi bisnis pun masih digalakkan untuk menunjang perbaikan kinerja perusahaan. Tercatat pada tahun 2023, GMFI mengantongi kontrak pemeliharaan BBJ02 milik Kementerian Sekretariat Negara.

Kemudian GMFI juga menambah kapabilitas baru di sektor pertahanan pada tahun 2023 yang dimana untuk pertama kalinya, GMFI melakukan pekerjaan perawatan pesawat helikopter Bell 412.

Capaian lain dari sektor pertahanan yakni GMFI berhasil mencatatkan sejarah dengan berhasil diselesaikannya penggantian Center Wing Box pesawat Hercules C-130H untuk pertama kalinya di Indonesia.

Dari segmen bisnis lain, GMFI juga terus memperluas jangkauan pasar internasionalnya dengan keberhasilan menggandeng customer dari Korea, Eropa, Asia Tenggara, dan juga Timur Tengah. GMFI pun berhasil memastikan salah satu hanggarnya fully occupied hingga 2025.

Sebagai informasi, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perawatan, perbaikan, dan overhaul pesawat dan jasa industri (MRO) sebagaimana informasi yang dikutip dari laman resmi GMFI.

Berdiri sejak tahun 1949, GMF awalnya merupakan Divisi Teknik Garuda Indonesia Airlines sebelum akhirnya resmi menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama “PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia” pada tahun 2002.

Sebagai penyedia layanan MRO terbesar di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 70 tahun, GMF telah memperoleh sertifikasi otoritas penerbangan sipil sebanyak lebih dari 20 negara, antara lain FAA (Amerika), EASA (Eropa), CASA (Australia), dan DGCA (Indonesia).

Terletak di Bandara Internasional Soekarno Hatta, GMF saat ini telah memiliki pelanggan lebih dari 60 negara di seluruh dunia.

Saat ini, GMF diketahui sedang melakukan ekspansi bisnis dengan merambah pasar mesin turbin gas industri. Dengan demikian, GMF diharapkan dapat mewujudkan visinya menjadi perusahaan MRO yang paling bernilai melalui misinya dalam memberikan solusi perawatan yang terintegrasi dan handal sebagai kontribusi bagi bangsa.