PT Trimegah Bangun Persada Tbk, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel dengan kode saham NCKL ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari kontrak mencapai Rp10,24 triliun di sepanjang semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan dikutip pada Selasa (1/8/2023), NCKL berhasil membukukan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp10,24 triliun atau naik sebesar 88,74 persen dibandingkan capaian pendapatan di sepanjang semester I/2022 lalu yang tercatat hanya sebesar Rp5,42 triliun.
Pencapaian pendapatan ini ditopang oleh segmen pengolahan nikel dengan kontribusi sebesar Rp8,58 triliun dan segmen penambangan nikel dengan kontribusi sebesar Rp1,65 triliun.
Berdasarkan pelanggan, pendapatan segmen pengolahan nikel didominasi oleh pelanggan pihak ketiga Lygend Resources and Technology, Tiongkok dengan kontribusi sebesar 56 persen atau senilai Rp5,77 triliun. Kemudian diikuti oleh Glencore International AG, Swiss dengan kontribusi sebesar 15 persen atau senilai 1,50 triliun dan Ningbo Lygend Wisdom asal Tiongkok dengan kontribusi sebesar 13 persen atau senilai Rp1,30 triliun dari jumlah pendapatan.
Sedangkan sisanya bersumber dari segmen penambangan nikel kepada PT Halmahera Persada Lygend dengan kontribusi sebesar 16 persen atau senilai Rp1,65 triliun
Selain pertumbuhan pendapatan, NCKL juga mencatat kenaikan beban pokok pendapatan hingga 177,41 persen menjadi Rp6,74 triliun dari capaian beban pokok pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,43 triliun.
Meski pendapatan tumbuh, laba bersih NKCL yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk justru menurun menjadi Rp2,74 triliun. Laba bersih turun sebesar 14,65 persen dibandingkan capaian laba bersih sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,21 triliun.
Adapun liabilitas perseroan di paruh pertama tahun ini tercatat sebesar Rp17,73 triliun dengan rincian yang terdiri dari liabilitas jangka panjang sebesar Rp8,14 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp9,58 triliun.
Dengan liabilitas tersebut, total ekuitas NCKL tercatat sebesar Rp24,58 triliun dan aset sebesar Rp42,32 triliun.
Sekilas informasi, PT. Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita group) adalah salah satu perusahaan tambang nikel yang berlokasi di Desa Kawasi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.
Trimegah Bangun Persada menjadi bagian dari Harita Grup yakni perusahaan milik konglomerat tertua di Indonesia Lim Hariyanto Wijaya Sarwono yang merupakan kakek terkaya (94 tahun) atau orang terkaya ke-19 di Indonesia dengan kekayaan US$ 1,2 miliar versi Forbes Real Time Billionaires.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Trimegah Bangun Persada Tbk resmi mencatatkan saham perdananya dengan kode NCKL di papan utama Bursa Efek Indonesia pada 12 April 2023.