PT Uni-Charm Indonesia Tbk, salah satu emiten produk sanitasi berkode saham UCID ini berhasil mencatatkan pertumbuhan perolehan laba bersih hingga sebesar Rp434,57 miliar di sepanjang tahun 2023.
Jumlah tersebut meningkat sebesar 38,64% jika dibandingkan dengan capaian perolehan laba bersih di periode yang sama pada tahun 2022 lalu.
Meskipun laba bersih mencatatkan adanya pertumbuhan, pendapatan bersih Emiten UCID ini justru mengalami penurunan tipis sebesar 0,7% menjadi Rp10,24 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp10,31 triliun.
Berdasarkan segmen, mayoritas perolehan pendapatan bersih tersebut ditopang oleh bisnis produk diapers yang menyumbang kontribusi sebesar 77,94% atau Rp7,98 triliun dari total pendapatan bersih perusahaan. Sedangkan sisanya berasal dari produk non diapers yang menyumbang kontribusi sebesar Rp2,26 triliun
Seiring dengan turunnya pendapatan, UCID juga mencatat adanya penurunan pada beban pokok pendapatan perusahaan.
Dimana beban pokok pendapatan UCID disebut mengalami penurunan sebesar 2,43% menjadi Rp8,22 triliun jika dibandingkan dengan capaian beban pokok pendapatan pada periode sama tahun lalu yakni 2022 yang mencapai sebesar Rp8,42 triliun.
Adapun penurunan beban pokok pendapatan tersebut diikuti dengan kenaikan laba kotor di sepanjang tahun 2023.
Laba kotor UCID naik sebesar 7% menjadi Rp2,02 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp1,89 triliun di tahun 2022.
Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisienkan, maka UCID tercatat berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp434,57 miliar atau naik sebesar 38,64% dibandingkan capaian di perode sama pada tahun 2022 lalu dengan jumlah sebesar Rp313,45 miliar.
Tak hanya membukukan pertumbuhan laba bersih, UCID dilaporkan juga mencatatkan kenaikan jumlah aset menjadi Rp8,48 triliun di sepanjang tahun 2023 dari yang sebelumnya sebesar Rp8,38 triliun di sepanjang tahun 2022.